Yang paling baik bagi seorang kepala daerah dalam situasi seperti ini, di tahun politik yang panas dan berpotensi memecah belah rakyatnya sendiri, adalah bersikap diam. Tak perlu menyatakan dukungannya secara terbuka. Kalaupun sudah mantap untuk mendukung satu calon tertentu, simpanlah sampai nanti di bilik pencoblosan. Ingatlah bahwa dia dipilih oleh rakyat yang heterogen, yang mungkin diantara mereka yang sudah memilihnya punya pilihan calon yang berbeda.
Jika ada kepala daerah seperti ini, bisa diharapkan kondisi dan situasi politik di daerahnya akan terasa damai. Rakyat akan melihat bahwa kepala daerah yang sudah dipilihnya tersebut benar-benar mengayomi dan berdiri diatas semua golongan.
Tak akan ada suara skeptis seandainya kepala daerah itu menengahi gejolak politik rakyatnya karena dukungan pada calon yang berlainan. Jangan sampai karena sibuk mendukung satu capres, kepala daerah ini lupa dan malah tidak sanggup mendamaikan warganya.
