Di sisi lain, bocornya data pengguna jejaring sosial masih menjadi topik panas dan berkembang menjadi luncuran bola salju yang kian membesar. Semua diawali oleh terbongkarnya skandal Facebook dan Cambridge Analytica.
Setelah dengar pendapat di depan Senat oleh pendiri Facebook Mark Zuckerberg, bulan lalu, Chief Privacy Officer Google Keith Enright - bersama perwakilan dari raksasa teknologi dan telekomunikasi lainnya termasuk Apple, Amazon dan AT & T - memberi kesaksian di hadapan Senat tentang praktik privasi di Silicon Valley.
Sembari menunggu waktu pemakaman di bulan Agustus nanti, Google belum mengumumkan rencana kedepan, apakah hendak mengganti Google Plus dengan jejaring sosial versi lain, atau tetap membiarkan mati begitu saja, meninggalkan sedikit noktah hitam dari sejarah kesuksesan Google.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H