Di manapun kita bersinar, itulah media yang harus kita fokuskan. Jangan lantas semua ditekuni. Jangan merasa puas bisa melakukan semuanya dengan baik. Tapi puaslah jika bisa melakukan satu hal dengan hasil yang terbaik.
Mungkin ada yang bertanya, apakah saya sudah menjadi yang terbaik hingga bisa memberi nasehat semacam ini?
Oh, belum. Saya belum menjadi yang terbaik, tapi terus berusaha untuk menjadi yang terbaik di bidang tulis-menulis. Bagaimana caranya?
Terus berlatih, dan terus berusaha. Setiap hari menulis, paling tidak menghasilkan satu artikel. Selain itu, juga tak lupa belajar teknik-teknik menulis dengan membaca karya artikel-artikel penulis lain. Membedah mengapa tulisan mereka bisa populer, mengambil satu-dua teknik yang mungkin bisa digabungkan dengan gaya penulisan yang saya miliki.
Dalam dunia blogging, semua orang juga memiliki gaya yang berbeda. Ada seseorang yang mengeluh, dia tidak pernah memenangkan kompetisi menulis artikel populer. Tapi sering menang dalam kompetisi esai atau artikel ilmiah. Maka, jangan memaksakan untuk bisa menjadi yang terbaik dalam penulisan artikel populer. Melainkan, teruslah menjadi yang terbaik dalam penulisan esai atau artikel ilmiah.
Sama halnya dengan yang dilakukan seorang atlet. Mereka memiliki bakat alam, meski yang terlihat di permukaan hanya 1 persennya saja. Tapi jika tidak dilatih dengan tekun, bakat alam itu pun akan menjadi terpendam percuma.
Begitu pula dengan media online. Jangan mulai podcast atau memaksakan diri untuk ngevlog jika pada saat yang sama kita sedang mencoba belajar menulis. Itu bisa diibaratkan seorang atlet yang memutuskan untuk menjadi perenang Olimpiade dan pemain ski pada saat yang sama. Tak mungkin bisa, kecuali kita inhuman.
Terlepas dari profesi, orang-orang yang paling sukses di bidang apa pun bisa sampai puncak kesuksesan dengan menumpuk 1% persen keterampilannya di atas ketrampilan yang lain.Â
Kita tidak harus hebat dalam segala hal. Kuncinya adalah menjadi hebat pada satu hal dulu, kemudian baru hal lainnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H