Lagi pula, kita tidak bisa meramalkan, apakah eks koruptor itu akan terpilih atau tidak. Masyarakat sudah cerdas, ditambah arus informasi yang kian deras sehingga mereka bisa tahu dan mengerti, siapa saja yang pernah terlibat korupsi dan mencalonkan kembali untuk bisa dipilih sebagai wakil rakyat. Kita juga tidak bisa meramalkan, seandainya terpilih, apakah eks koruptor tersebut akan berulah kembali, melakukan korupsi lagi. Atau jangan-jangan, eks koruptor tersebut benar-benar sudah taubat, seiring dengan hukuman yang sudah dia terima, dan menjadi seorang wakil rakyat yang lebih baik.
Maka, kita kembalikan saja polemik eks koruptor ini pada masyarakat, dan waktu lah yang akan menjawab. Apakah masyarakat kita sudah cerdas dengan tidak memilih seseorang yang pernah korupsi, atau mereka masih mudah dibodohi dengan segala retorika khas calon legislatif yang sedang mengemis suara dan mengharap dukungan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H