Nama situs yang memuat, nama informasi data yang disediakan (berhubungan dengan kata kunci yang kita cari), tanggal data diunggah/diupdate, nama pengunggah/pengarang, jenis lisensi (common creative/public domain, berbayar, atau keanggotaan), format data saat diunduh (bisa berupa zip, pdf, word atau format lainnya yang mendukung), deskripsi singkat (semacam abstrak) dan yang terakhir adalah penjelasan isi data.
Namun, tidak semua situs penayang memuat dataset markup yang lengkap seperti contoh diatas. Karena itu, Google mendorong penyedia dataset untuk memanfaatkan markup ini agar konten mereka dapat disertakan dalam Dataset Search.
Saat ini, Dataset Search dapat digunakan untuk mencari referensi ke sebagian besar dataset dalam ilmu lingkungan, ilmu sosial, serta data pemerintah yang disediakan oleh organisasi berita. Berhubung mesin telusur khusus data ini masih dalam tahap ujicoba, jumlah situs penayang yang terindeks terhitung tidak terlalu banyak.Â
Berbeda dengan mesin telusur umum yang jumlahnya bisa mencapai milyaran situs. Bahkan, situs penayang data dari Indonesia saja bisa dihitung dengan jari.Â
Yang paling sering muncul saat saya mencoba mencari beberapa data hanya dari LIPI saja. Sayangnya, untuk mengunduh data dari LIPI semacam ini, pengguna harus sudah terdaftar pada situs yang bersangkutan, meskipun dalam deskripsi data di mesin telusur tertera lisensi data adalah Common Creative.
Sumber: Blog Google