Setelah itu, barulah kita memilih jenis kopi single origin yang hendak dicampurkan. Lebih baik kita hanya mencampurkan 2 jenis kopi single origin saja, supaya rasa yang dihasilkan tidak terlalu kompleks. Karena semakin banyak jenis kopi yang dicampurkan justru akan menghilangkan keistimewaan dari masing-masing kopi.
Langkah berikutnya adalah menentukan perbandingan komposisi atau prosentase dari masing-masing kopi single origin. Mencampurkan 60% kopi Arabika Gayo dan 40% kopi Arabika Java Semeru tentu akan memiliki aroma yang berbeda dibandingkan 40% Arabika Gayo dan 60% Arabika Java Semeru.
Membuat house blend coffee adalah seni tersendiri. Dimana kita dituntut untuk memiliki kepekaan terhadap masing-masing karakteristik kopi hingga bisa memadukan aneka biji kopi yang berbeda untuk membentuk suatu citarasa yang berkualitas. Katakanlah kopi dengan keasaman tinggi dan kekentalan yang ringan dikombinasikan dengan kopi yang bercitarasa cokelat dan kental.
Kemampuan memilih kopi yang bisa saling melengkapi dan memadukannya dengan takaran yang tepat merupakan keahlian yang sangat diperhitungkan dan dihargai. Karena inilah yang membuat sebuah cafe memiliki signature, ciri khas tersendiri yang tidak terdapat di cafe-cafe lainnya. Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H