Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Benjamin Pavard, Dari yang Tak Dikenal Menjadi yang Paling Diincar

1 Juli 2018   21:25 Diperbarui: 1 Juli 2018   22:02 1468
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
aksi Benjamin Pavard saat melepaskan tendangan roket yang berbuah gol (Fifa.com)

"Beberapa orang mengatakan karir saya akan mundur karena Stuttgart berada di divisi kedua ketika saya bergabung, tetapi itu berhasil dengan cukup baik," kata Pavard dalam wawancara dengan goal.com baru-baru ini. "Saya telah membuat langkah besar sebagai pemain. Saya bermain sepakbola reguler, bermain untuk klub papan atas Jerman, di depan stadion yang (tiketnya) terjual habis. Semuanya berjalan dengan baik."

Memperoleh Cap Internasional yang pertama

Satu mimpi sudah tercapai, dan mimpi lainnya pun perlahan terwujudkan. Pavard dipanggil Deschamps untuk pertandingan persahabatan melawan Wales, bulan November 2017 di Stade De France. Dan dia pun memperoleh cap internasionalnya yang pertama dari bangku cadangan saat menggantikan Christopher Jallet.

"Ini (terdengar) gila saat dipanggil," kata Pavard, mengomentari pemanggilan dirinya ke tim nasional Prancis. "Saya tidak mengharapkan itu, tetapi kemudian saya mendapat panggilan. Jelas saya senang dan saya akan memastikan saya membayar kepercayaan pelatih yang telah ditunjukkannya kepada saya. Bek kanan, bek tengah, bek kiri - itu semua sama bagiku. Kamu harus bisa bertahan. Aku bahagia di semua posisi. "

Dan benar, seperti yang dijanjikannya Pavard membayar lunas kepercayaan Deschamps terhadap dirinya. Tiga kali bermain di pertandingan putaran final Piala Dunia, mencetak gol indah dan membantu Prancis melangkah ke babak perempat final.

"Satu tahun yang lalu, saya masih orang asing (saat masuk tim nasional Perancis). Saya pergi ke luar negeri pada tahun 2016 tanpa membuktikan apa pun di negara asal saya dan diberitahu bahwa saya telah membuat keputusan buruk ketika saya menandatangani kontrak untuk Stuttgart di divisi dua. Tapi saya pergi ke Stuttgart untuk mendapatkan beberapa menit tindakan di bawah ikat pinggang saya dan untuk bersikap dewasa, dan sekarang saya hidup dalam mimpi, " kata Benjamin Pavard dalam wawancara dengan Bild sesaat setelah tim Prancis menundukkan Argentina.

Diperbandingkan dengan Lilian Thuram

Penampilannya yang impresif di Rusia membuatnya kini dibandingkan dengan Lilian Thuram, bek legendaris Prancis. Klub-klub besar pun kini mulai melirik dan mengincarnya. Uniknya, gaya bermain Pavard mirip dengan Thuram. Sering ditempatkan sebagai bek tengah yang solid, juga bisa berperan sebagai bek kanan yang tajam saat membantu serangan. Jika Thuram bisa memenangkan Piala Dunia 1998 dan Piala Eropa 2000, apakah Pavard juga bisa mengikuti jejaknya?

Itu bisa dibuktikan nanti jika Pavard dipercaya kembali oleh Deschamps saat Prancis menghadapi Uruguay di babak perempat final. Jangan nonton bola tanpa Kacang Garuda, karena tak asyik rasanya melihat aksi Pavard tanpa cemilan yang nikmat itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun