Selain menjadi minuman paling populer, kopi ternyata juga bisa berfungsi meredakan rasa nyeri akibat sakit gigi. Kandungan kafein pada kopi terbukti ampuh meredakan rasa nyeri yang timbul, meski efeknya tidak terlalu lama.Â
Hal ini saya buktikan sendiri ketika lima hari terakhir ini gigi saya sakit luar biasa sampai mengakibatkan gusi membengak. Pipi yang biasanya sedikit tirus, tiba-tiba menjadi tembem dan bengap seperti orang yang habis dipukuli.
Jika ada lirik lagu yang mengatakan "lebih baik sakit gigi daripada sakit hati", saya lebih memilih sebaliknya. Setidaknya jika sakit hati masih bisa dilupakan dengan beberapa aktivitas. Tapi sakit gigi malah mengganggu semua aktivitas.Â
Dan karena masih bengkak, tidak ada tindakan apapun yang bisa dilakukan dokter kecuali memberi obat pereda nyeri serta antibiotik dan vitamin C. Kata dokter, setelah bengkak dan tidak nyeri, gigi saya baru bisa ditindak, entah itu dicabut atau ditambal ulang.
Obat yang diberikan dokter memang bisa membantu meredakan rasa nyeri. Tapi tetap saja ada batas waktu efeknya, paling lama 3 jam saja. Jika efek obat habis, nyeri sakit gigi kembali menyerang. Dan karena belum waktunya minum obat, saya hanya bisa hilir mudik di dalam rumah, mencoba melupakan rasa sakit yang mendera.
Ketika hilir mudik itulah mata saya tertuju pada bungkus kopi yang ada di rak display. Aih, betapa bodohnya saya, ada obat pereda nyeri alami di rumah tapi terlupakan. Cepat-cepat saya menyeduh secangkir kopi. Dan selagi masih hangat-sedikit panas-sedikit demi sedikit saya lalu meminumnya. Beberapa menit kemudian, rasa nyeri perlahan mulai reda.
Cara Kafein bekerja mengurangi rasa nyeri
Senyawa kafein memang sudah lama digunakan ahli pengobatan sebagai pereda rasa nyeri. Jika kita membaca kandungan zat kimia pada obat pereda sakit kepala atau pereda nyeri lainnya, ada yang mempunyai kandungan kafein di dalamnya.
- Kafein mampu mengikat senyawa adenosin yang berfungsi sebagai norotransmitter. Dengan begitu kafein bisa mengganggu fungsi neorotransmitter yang bekerja membawa sinyal-sinyal nyeri dari tubuh tertentu ke otak manusia. Misalnya, kafein mencegah adenosin mengakhiri kerja sistem saraf dan menghambat kemampuannya dalam menimbulkan rasa nyeri.
- Kafein juga mampu mengaktifkan jalur noradrenegerik (adrenalin) pusat dan menekan nyeri endogen. Sehingga menstimulasi mekanisme penurunan intensitas nyeri dalam tubuh.
- Kafein juga mampu menstimulasi saraf pusat. Efeknya stimulan kafein mengubah jalannya proses sinyal nyeri dengan mekanisme yang meredakan rasa nyeri pada tubuh manusia.