Tidaklah sulit untuk menemukan tempat penginapan di kota Malang. Mulai dari hotel berbintang hingga hostel atau guest house, semua tersedia. Tapi menemukan tempat menginap yang lokasinya strategis, dekat dengan pusat kota dan kawasan wisata, serta harganya murah, ini lain cerita.
Woodlot Hostel sepertinya memenuhi syarat yang disebutkan diatas. Terletak di kawasan heritage Kayutangan, Woodlot Hostel mempunyai akses paling dekat ke bangunan-bangunan bersejarah di Kota Malang. Dengan berjalan kaki tidak sampai 5 menit, kamu sudah bisa sampai ke Alun-alun, Masjid Jami', dan menyebrang sebentar ke Toko Oen untuk menikmati aneka appetizer legendaris.
Bahkan jika kamu ke Malang naik kereta api, lokasi Woodlot Hostel yang terletak di Jl. MGR Sugiyopranoto No. 3 ini bisa kamu jangkau dengan berjalan kaki saja. Dari stasiun Kota Baru Malang, kamu tinggal mengambil arah lurus ke Balaikota atau Bundaran Tugu. Disamping Balaikota, ada Jalan Majapahit. Kamu tinggal menyusuri jalan ini sembari melihat-lihat beberapa bangunan lawas peninggalan Belanda. Tepat di ujung jalan Majapahit, tepatnya di sisi kiri jalan, kamu sudah bisa melihat bangunan Woodlot Hostel.
Dirancang dengan konsep hostel untuk bacpacker, kamu tidak perlu khawatir dengan masalah harga. Menginap di Woodlot Hostel tidak sampai menguras isi dompet kok. Dengan biaya Rp. 125.000/malam, kamu sudah bisa menginap di hostel yang berdesain interior cozzy dan serba kayu ini. Murah kan? Jadi kamu bisa menghemat uang dan menggunakannya untuk keperluan wisata yang lainnya.
Tapi karena hostel ini berkonsep backpacker, maka kamu juga harus siap untuk berbagi ruang dengan tamu lain yang sedang menginap. Berbagi ruang disini bukan berarti berbagi tempat tidur lho ya. Karena setiap tamu mendapat tempat tidur tersendiri. Hanya saja tempat tidur di Woodlot Hostel berada dalam ruangan yang sama.
Woodlot Hostel menempati sebuah bangunan 3 lantai yang dulu dikenal sebagai pertokoan Kayutangan. Lantai pertama berfungsi sebagai lobby, sekaligus tempat untuk sarapan dan bersantai. Lantai kedua difungsikan sebagai ruang menginap untuk tamu wanita. Sementara lantai ketiga untuk menginap tamu pria atau keluarga. Ada 26 bilik kapsul atau kamar tidur yang ditempatkan bertingkat di kedua lantai teratas. Masing-masing bilik/kapsul dilengkap satu buah kasur, cukup untuk satu orang dewasa, atau jika menginap bersama 1 anak kecil juga masih bisa muat.
Jangan khawatir mengenai keamanan barang bawaan. Di setiap ruang menginap, sudah tersedia loker dengan kunci pribadi untuk menyimpan barang-barang berharga. Selain itu, kamar mandinya juga terpisah dari ruangan kapsul menginap. Masing-masing tersedia 3 kamar mandi dan 3 toilet yang sudah dilengkapi dengan shampoo dan sabun. Khusus untuk handuk, fasilitas di Woodlot tidak seperti di hotel yang sudah menyiapkan handuk untuk tamu. Jika kamu tidak membawa handuk sendiri, kamu bisa menyewa handuk bersih cuma seharga 5 ribu. Per hari? Bukan, 5 ribu itu harga sewa handuk sampai kamu check out. Murah kan?
Konsep penginapan backpacker memang belum banyak diterapkan di beberapa daerah destinasi wisata. Tapi bagi wisatawan atau backpacker asing, mereka lebih suka menginap di hostel daripada di hotel berbintang.Â
Penginapan semacam ini memang dimaksudkan untuk menyediakan tempat menginap saja, tidak perlu ditambahi fasilitas lain tapi tetap mengedepankan pelayanan dan kondisi ruangan yang nyaman. Bagi backpacker luar negeri, apa artinya menginap di hotel mewah, karena yang mereka butuhkan hanya tempat tidur setelah lelah beraktifitas di luar seharian.