Ada yang berubah jika kita mencari gambar di mesin telusur Google saat ini. Biasanya, kita bisa dengan mudah menyimpan gambar dengan cara menekan tombol "view image" atau "lihat gambar" supaya gambar tersebut tampil utuh. Kemudian menyimpannya. Dengan menekan tombol view image, kita tidak perlu berkunjung ke situs atau artikel yang memuat gambar tersebut.
Tapi hal itu tidak akan bisa kita jumpai lagi. Mulai tanggal 16 Februari kemarin, Google resmi menghapus tombol "view image". Melalui akun twitter @searchliaison, Google mengumumkan:
Today we're launching some changes on Google Images to help connect users and useful websites. This will include removing the View Image button. The Visit button remains, so users can see images in the context of the webpages they're on.
The Search by Image button is also being removed. Reverse image search *still works* through the way most people use it, from the search bar of Google Images.
Ini adalah hasil tindak lanjut kerja sama lisensi antara Google dan perusahaan penyedia gambar Getty Images. Dalam kerja sama tersebut, Google setuju untuk menghapus tombol view image sebagai bentuk penghargaan hak cipta untuk setiap foto yang ditampilkan. Selain itu, ini juga merupakan bentuk konsekuensi atas kemenangan gugatan Getty Images terhadap pelanggaran hak cipta oleh Google yang diajukan sejak awal tahun 2016.
Apa sih perbedaan yang mencolok dari perubahan ini?
Perhatikan gambar berikut:
Inilah yang kemudian dipermasalahkan oleh Getty Images. Google dianggap mengajak pengguna untuk mengabaikan hak cipta dari si pemilik gambar yang asli. Karena Google hanya menempatkan peringatan hak cipta dalam tulisan kecil di pojok kanan bawah.
Sekarang, coba kita cari sebuah gambar di mesin telusur gambar Google, dan kita akan mendapatkan hal seperti ini:
Tampilan baru ini memang membuat pengguna internet butuh kerja ekstra untuk menyimpan gambar yang dimaksud. Tapi lihatlah tujuan utama yang diinginkan Google. Dengan tampilan baru ini, Google ingin pengguna internet belajar menghargai hak cipta dari si pemilik gambar. Selain itu, Google juga ingin kita belajar menghargai pembuat artikel di mana gambar itu diletakkan.
Perubahan ini memang tidak terlalu signifikan, karena hanya gambar dari Getty Images atau situs fotografi berbayar lainnya (seperti 500px) yang menuntut penggunanya (yang sadar hak cipta) membayar untuk setiap foto/gambar yang digunakan. Di luar itu, keseluruhan gambar di web tidak dikunci menurut undang-undang hak cipta. Semua pengguna internet bisa memakai gambar apapun, terlepas dari etika pemakaian gambar yang mempunyai hak cipta tanpa izin berdasarkan penggunaan yang wajar (non komersil).
Meski sedikit membingungkan, kita masih tetap bisa menyimpan gambar secara langsung dengan cara klik kanan dan kemudian pilih "open image in new tab". Selain itu, masalah menghargai hak cipta adalah persoalan individu. Terserah setiap pengguna internet apakah mau menghargai dengan cara menyertakan sumber asli, atau bahkan membeli gambar tersebut.
Tapi setidaknya langkah Google ini patut diapresiasi. Ini adalah pembelajaran bagi pengguna internet, terutama kalangan akademisi untuk lebih memperhatikan konten dan hak cipta gambar. Karena seringkali kita jumpai artikel-artikel ilmiah memakai gambar tanpa menyertakan keterangan sumber asli, alias memakai gambar curian.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H