Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Jangan Lewatkan Tiga Keistimewaan Gerhana Total "Super Blue Moon" Kali Ini

31 Januari 2018   12:18 Diperbarui: 31 Januari 2018   12:27 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi (space.com)

Hari ini, penyuka Astronomi di Indonesia maupun seluruh dunia sedang menantikan salah satu kejadian yang cukup langka, yakni Gerhana Bulan "Super Blue Moon". Tidak seperti gerhana bulan biasa baik yang parsial maupun yang total, gerhana bulan total di awal tahun 2018 ini punya tiga keistimewaan, sehingga layak untuk dinanti dan diamati oleh penggemar astronomi di seluruh dunia. Apa keistimewaan gerhana bulan total kali ini?

Pertama, ini adalah gerhana bulan total yang  bisa diamati masyarakat awam di Indonesia untuk pertama kalinya sejak gerhana bulan tanggal 28 September 2015. Kita bahkan bisa melihat keseluruhan proses gerhana, dari awal sampai akhir. Berbeda dengan gerhana bulan total pada dua tahun yang lalu. Saat itu, gerhana bulan total tidak bisa diamati di wilayah Indonesia karena puncak gerhana terjadi disaat seluruh wilayah Indonesia sudah masuk waktu pagi hari, bahkan sebagian sudah siang hari. Otomatis bulan pun tak nampak di langit.

Kali ini, tahapan gerhana akan dimulai pukul 18.48 WIB yang ditandai dengan terjadinya gerhana parsial. Sementara puncak gerhana diperkirakan terjadi pada pukul 20.30 WIB. Ini adalah waktu saat banyak masyarakat sedang berkumpul bersama keluarga. Anak-anak pun belum waktunya tidur. Jadi, jangan lupa manfaatkan kejadian alam yang langka ini bersama keluarga dan anak-anak sekaligus memberi edukasi pada mereka sebab terjadinya gerhana. Fenomena gerhana bulan total akan berakhir seluruhnya pukul 22.11 WIB.

Keistimewaan kedua, terjadinya gerhana bulan total bertepatan dengan fenomena Super Moon. Dimana Bulan berada dalam jarak terdekatnya dengan bumi.  Posisi ini membuat Bulan tampak lebih besar ukurannya 14 persen dan 30 persen lebih terang dari biasanya.

Terakhir, puncak keistimewaan gerhana bulan total kali ini karena bertepatan pula dengan fenomena Blue Moon. Jangan terkecoh dengan istilah yang diartikan Bulan Biru ini. Bukan berarti bulan nanti akan berwarna biru. Bulan purnama dan proses gerhananya nanti tetap akan berwarna merah kekuningan, tidak berganti menjadi warna biru. Mengutip dari halaman Space.com, kata Biru pada Blue Moon tidak merujuk pada warna. Dalam Bahasa Inggris kuno 'biru' sebelum kata benda berarti 'pengkhianat.' Disebut 'pengkhianat' karena bulan purnama seharusnya datang tiap satu bulannya, di mana Bulan terlihat besar dan berwarna putih pucat. Maka, purnama kedua dianggap 'pengkhianat'. 

Fenomena dan istilah Blue Moon ini mengacu pada munculnya bulan purnama dua kali dalam satu bulan. Seperti yang kita ketahui, bulan Januari tahun 2018 mendapat tamu bulan purnama dua kali, yakni di awal bulan (tanggal 3 Januari) dan di akhir bulan (tanggal 31). 

Nah, tiga fenomena alam yang muncul berbarengan membuat gerhana bulan total kali ini begitu istimewa. Dikutip dari laman Lapan, konfigurasi Gerhana Bulan Total-Super Moon-Blue Moon ini terakhir kalinya terjadi 152 tahun yang lalu, atau bertepatan dengan tanggal 31 Maret 1866. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun