Mohon tunggu...
Himam Miladi
Himam Miladi Mohon Tunggu... Penulis - Penulis

Penulis Konten | warungwisata.com | Email : himammiladi@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Artikel Utama

Memanfaatkan Embung Desa sebagai Potensi Pariwisata Murah Meriah

16 Januari 2018   23:36 Diperbarui: 17 Januari 2018   10:55 3326
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
embung desa Boon Pring Andeman (dok.pribadi)

Demam liburan masih melanda masyarakat. Konsep pariwisata murah meriah atau low cost tourism kian digemari di tengah lesunya perekonomian nasional. Seiring dengan fenomena tersebut, makin banyak pula tempat-tempat wisata baru dengan biaya yang sangat terjangkau. Salah satu objek yang dimanfaatkan sebagai tempat wisata murah meriah adalah embung desa.

Embung, mengacu pada definisi resminya adalah cekungan yang digunakan untuk menampung dan mengatur suplai air hujan pada sebuah kawasan, biasanya ada di desa. Air yang ditampung tadi digunakan sebagai persediaan suatu desa saat musim kering tiba, baik untuk pengairan sawah ladang maupun untuk konsumsi air minum warga desa.

Ekowisata Embung Boon Pring Andeman

Sekian lama embung hanya dianggap sebagai penampung air hujan saja, kini keberadaan embung desa mulai dilirik sebagai potensi pariwisata yang menjanjikan. Tak terkecuali dengan embung di desa Sanankerto, kecamatan Turen Kabupaten Malang. Embung ini lebih dikenal dengan nama Boon Pring, atau Hutan Bambu Andeman, karena letaknya berada ditengah hutan bambu. 

Lokasinya tak jauh dari tempat wisata religi Masjid Tiban Turen, atau Masjid Seribu Pintu. Dari jalan raya Turen-Wajak, sampai di perempatan jalan Masjid Tiban belok ke kanan masuk ke desa Sanankerto. Lurus ke arah timur, dan nanti akan banyak dijumpai papan penunjuk jalan ke lokasi Boon Pring.

Embung BoonPring Andeman ini cukup unik, karena menyerupai Danau Toba. Dimana ada sebuah "pulau" kecil ditengah embung yang cukup luas. Ada sebuah jembatan bambu yang menghubungkan daratan dengan pulau kecil ditengah embung ini. Dan di pulau yang dinamakan pulau Sekarsari itu ada sebuah panggung yang menjorok ke tengah embung, dengan lingkaran hati diatasnya. Seperti biasa, konsep seperti inilah yang disenangi anak-anak muda kekinian untuk spot fotografi.

menikmati perahu kayuh mengelilingi pulau Sekarsari (dok.pribadi)
menikmati perahu kayuh mengelilingi pulau Sekarsari (dok.pribadi)
Ada beberapa atraksi yang ditawarkan pengelola embung BoonPring Andeman. Pengunjung bisa naik perahu kayuh mengelilingi embung, dengan biaya 25 ribu rupiah untuk sewa satu perahu kayuh selama 15 menit. Atau bisa juga naik perahu besar secara rombongan dengan cukup membayar tiket 5 ribu rupiah saja. Tiket masuknya juga murah meriah, yakni 8 ribu rupiah belum termasuk biaya parkir kendaraan. Selain wisata air embung, pengunjung juga naik kuda mengelilingi lokasi BoonPring Andeman. Atau berenang di kolam renang yang letaknya di sebelah embung.

satu embung lainnya masih belum dibangun untuk wahana wisata (dok.pribadi)
satu embung lainnya masih belum dibangun untuk wahana wisata (dok.pribadi)
Sebenarnya ada dua embung yang berdekatan, tapi untuk sementara hanya satu embung saja yang disulap jadi tempat wisata murah meriah. Satu embung lainnya masih dalam tahap renovasi pembuatan beberapa wahana wisata. Melihat antusias pengunjung yang kian banyak, pengelola menambah beberapa atraksi wisata lain seperti flying fox dan mengendarai ATV.

Embung Nglanggeran Gunung Kidul Yang Cantik

Jika di Malang ada embung BoonPring Andeman, di Yogyakarta ada embung Nglanggeran. Terletak di daerah Patuk, kabupaten Gunung Kidul, embung Nglanggeran menjadi tempat favorit masyarakat akan tempat wisata yang murah meriah. Embung Nglanggeran sudah lama dijadikan objek wisata semenjak diresmikan oleh Raja Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X pada bulan Februari 2013.

Daya tarik utama embung Nglanggeran ada pada warna air embungnya yang berwarna hijau. Di sekeliling embung, dibangun pagar pembatas dan jalan setapak dari beton. Ada pula beberapa gazebo sebagai tempat peristirahatan pengunjung. Biaya masuknya murah meriah, 7 ribu rupiah sudah termasuk asuransi dan parkir kendaraan.

embung Nglanggeran Gunung Kidul (Yanoe Photography)
embung Nglanggeran Gunung Kidul (Yanoe Photography)
Embung BoonPring dan embung Nglanggeran adalah contoh keberhasilan masyarakat desa dan pemerintah setempat memanfaatkan embung desa mereka menjadi tempat pariwisata yang potensial. Di Indonesia sendiri ada ribuan embung. Seiring dengan program pemerintah dalam pemberian dana desa, salah satu prioritas pemanfaatannya adalah untuk membangun embung. Dengan antusiasme masyarakat akan tempat wisata murah meriah, keberadaan embung nantinya tak hanya sebagai tempat penampungan air hujan dan pengatur irigasi saja. Tapi juga bisa menjadi tempat wisata yang potensial.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun