Digital dan mobilitas adalah dua kata yang tak terpisahkan, layaknya dua sisi mata uang. Pola hidup yang serba digital sudah tentu menuntut mobilitas yang tinggi. Tak terkecuali dalam kegiatan jual beli. Banyak orang berpikir, bahwa dengan segala sesuatu bisa dilakukan secara online, kita tidak perlu bergerak, atau bahkan bergeser dari tempat duduk. Cukup menghadap layar gadget di depan mata, maka apa yang kita inginkan bisa kita dapatkan. Bagi saya ini jelas pandangan yang keliru. Sebagai penjual online, justru di era yang serba digital ini saya dituntut untuk memiliki mobilitas yang tinggi. Tidak bisa begitu saja berpangku tangan hanya duduk memelototi gadget.
Mengirim barang pesanan, membeli bahan baku atau barang dagangan lainnya di pemasok, menemui pembeli yang bertransaksi secara COD (Cash on Delivery), adalah sedikit dari contoh mobilitas yang saya lakukan. Dan itu tidak bisa dilakukan di depan gadget semata. Belum lagi kegiatan sosial atau untuk urusan keluarga. Kadang, kegiatan di luar ini malah memakan banyak waktu. Padahal, saya juga harus selalu memantau aktifitas pasar online yang saya masuki.
Seperti membalas pesan, memeriksa pesanan yang masuk di salah satu marketplace, atau hanya sekedar melihat-lihat trend pasar yang sedang terjadi. Kegiatan-kegiatan online ini kadangkala harus saya lakukan disela-sela kegiatan luar ruangan.
Tuntutan mobilitas ini yang membuat saya harus cermat memilih, gadget apa yang bisa mendukung pergerakan saya dalam hal menjual atau membeli barang dagangan secara online. Live smart adalah prinsip yang harus dipegang kala memilih gadget yang bisa mendukung aktivitas digital kita. Pilihan itu salah satunya jatuh pada modem MiFi M5 Smartfren.
Mengapa harus ada modem jika sudah punya smartphone yang punya paket data di kartu selulernya? Pertimbangan utamanya adalah biaya yang harus ditekan. Paket data kartu seluler untuk smartphone harganya lebih mahal dibandingkan paket data bundling pada sebuah modem.
 Rata-rata, untuk 1 gigabyte data di smartphone, harganya sekitar 50 ribu. Saya sendiri dalam sebulan bisa menghabiskan 6 GB data. Jika dikalkulasikan dalam rupiah, satu bulan bisa menghabiskan biaya untuk membeli paket data saja sekitar 150 -200 ribu. Bandingkan dengan yang ditawarkan Smartfren dalam bundlingnya di modem MiFi M5, untuk 150 GB hanya 999 ribu rupiah setahun, atau sekitar 83 ribu sebulan. Jauh lebih hemat, dan tentu live smart pula.
Otomatis, hal ini sangat menguras daya baterai dari smartphone tersebut. Bayangkan, saat sedang butuh membalas pesan dari pembeli dengan segera, baterai smartphone habis, dan tidak ada colokan untuk mengisi ulang daya. Kita juga tidak bisa selalu berharap ada yang berbaik hati mau memberi ijin untuk mengisi ulang baterai smartphone kita. Dengan adanya MiFi M5, kita tidak perlu khawatir kehabisan daya baterai smartphone karena modem ini dilengkapi baterai bertenaga 3250mAh yang dapat dialihfungsikan sebagai powerbank.
Kecepatan merespon pertanyaan dari pembeli adalah hal utama bagi penjual online, karena menyangkut kepercayaan dan reputasi toko miliknya. Hal ini tentu tidak akan bisa dilakukan jika kartu seluler kita mempunyai akses internet yang lambat. Untung saja MiFi M5 dari Smartfren menunjang teknologi jaringan 4G LTE Advance (LTE-A) di Indonesia yang memungkinkan akses internet lebih cepat dan handal untuk perangkat mobile.
Selain untuk keperluan pribadi diatas, MiFi M5 juga bisa kita gunakan untuk keperluan sosial. Maksudnya, karena modem ini bisa dipakai hingga 32 pengguna secara bersamaan melalui fitur personal hot spot yang bisa diatur batas kecepatannya. Dengan adanya fitur ini, kita bisa menawari rekan atau orang lain yang kebetulan sedang membutuhkan akses internet saat melakukan aktivitas sosial kita. Bukankah berbagi itu indah?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
