Sekedar mengingatkan saja, siapa tahu ada yang lupa.
April 2010, seribuan supporter Persija, Jakmania berdemo di kantor PSSI. Mereka berunjukrasa menuntut pembersihan mafia wasit, khususnya wasit Viator Ambarita yang memimpin pertandingan Persik-Persija di Kediri beberapa waktu lalu.
"Tangkap, gebukin, bakar Viator Ambarita," teriak orator Jakmania di depan kantor PSSI (waduh, sadis amat bang.....)
Wasit Viator dianggap oleh Jakmania sebagai bagian dari mafia wasit, yang berada di bawah rezim ketua umum PSSI, Nurdin Halid. Selain menuntut Viator dan wasit bermasalah lainnya mundur, Jakmania juga menuntut mundurnya Nurdin Halid, karena dianggap sebagai sumber permasalahan sepakbola Indonesia.
"Apalagi kenyataan yang tidak bisa di pungkiri adalah prestasi timnas yang nol besar," ujar Irlan, Korwil Jakmania.
Sementara itu, Ketua Jak Mania, Danang Ismartini, menyebutkan bahwa juara Indonesian Super League (ISL) sudah dipesan sebelum Liga Super Indonesia di mulai. "Sepakbola Indonesia adalah sepakbola mafia," seru Danang.
Jakmania adalah salah satu kelompok supporter yang saat itu sangat vokal menyuarakan tuntutan pembersihan mafia wasit pada kompetisi ISL. Mereka menuding adanya mafia wasit ini adalah bagian dari rezim Nurdin Halid.
Tapi apa mau dikata. Setelah rezim Nurdin Halid turun, mereka malah menjilat ludah sendiri dengan tetap bergabung pada turnamen ISL yang dulu pernah dikatakan oleh ketua Jakmania "Juara ISL sudah diatur!"
sumber : http://www.tribunnews.com/2010/04/08/suporter-jak-mania-tuntut-nurdin-halid-mundur
http://www.tribunnews.com/2010/04/08/juara-liga-indonesia-sudah-diatur
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H