Mohon tunggu...
Primasary Wahyudi
Primasary Wahyudi Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Surat dalam Hening

21 September 2011   06:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   01:46 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Apa kabar?
Sudah lama tak kudengar kabarmu
Padahal kau pandang bulan yang sama dengan yang kupandang
Pada jalan yang kususuri pun masih terpeta jejak langkah ketika kau menapakinya

Apa yang sedang kau lakukan sekarang?
Sungguh, aku benarbenar tidak tau...aku kehilangan jejak langkahmu
Bahkan memandangmu dari balik kaca untuk mengintip bayangmu pun aku tak bisa
Kabut pedih yang melingkupi terlalu tebal
Hanya gegap nyeri berdenyut yang kudapat
Terbelenggu dalam hening yang menyiksa, tapi aku rindu

Kau tawarkan hening padaku, tanpa imbalan apapun
Kau lontarkan hening ketika kupersembahkan rindu
Hening yang terus meraja
Rinduku terbentur hening

Sudahlah, tak peduli aku berteriak sekuat tenaga kau tetap tak akan mendengarku
Kau lebih memilih hening untuk menggantikan jerat rinduku
Hening yang menulikan
Semoga kau baikbaik saja diseberang hening yang memisahkan kita

-Aku-

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun