-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Mencermati perbincangan Oom saya (yang seorang arsitek) dengan kakak sepupu saya (yang rumahnya sedang direnovasi) ada hal yang bisa dijadikan pelajaran hidup buat saya pribadi dan yang kemudian ingin saya bagikan bagi banyak orang di sekitar saya.
Rumah itu ibarat wajah kita. Apakah kita adalah orang yang ramah, kaku, angkuh, nyeni atau apapun itu...semuanya akan tergambar dari rumah yang menjadi impian kita, yang akan kita bangun. Maka saya pun berpikir untuk membuat dan menata rumah saya kelak bukan untuk saya pribadi, keluarga saya, tapi juga orangorang di sekitar saya. Singkatnya, saya ingin memiliki rumah yang ramah dan melayani (berasa saya orang yang ramah gitu...hihihi). Saya ingin tempat bernaung saya kelak dapat memberikan keteduhan dan membuat orang di sekitar saya tersenyum. Aaahh,,,jika terwujud, saya bisa membayangkan hidup saya kelak penuh kedamaian ;)
Ketika itu kakak sepupu saya juga sempat bertanya:
" kenapa desain renovasi rumah saya ruang untuk gudangnya kecil?"
sambil tersenyum Oom saya bilang:
" tak perlu besar, sebagian ruang gudang di rumah orang lain".
lama saya berpikir...baru saya ngerti. Kurang lebih, mungkin seperti ini maksudnya:
" tak perlu kita menimbun barang, jika punya barang berlebih bagikan kepada orang lain yang membutuhkan".
Pelajaran kehidupan memang bisa didapat dari mana dan kapan saja ya? Tuhan selalu menampakkan diri, hanya saja mungkin kita yang tidak mampu untuk selalu melihat dan mendengarkanNya.
Semoga bermanfaat. Berkah dalem Gusti.
Lihat Filsafat Selengkapnya