Mohon tunggu...
Primasary Wahyudi
Primasary Wahyudi Mohon Tunggu... -

sedang belajar menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kembali Belajar Menulis

13 September 2011   09:44 Diperbarui: 26 Juni 2015   02:00 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

menulis mungkin mudah bagi sebagian orang, tapi tidak buat saya. saya, yang sebenarnya cukup familiar dengan dunia ini entah mengapa menjadi seperti buntu otak beberapa tahun terakhir ini. seperti mati rasa. mati inspirasi.

saya pernah terpilih mewakili sekolah untuk tergabung dalam sebuah pelatihan penulisan karya sastra ketika duduk di bangku sma. pelatihan tersebut diadakan oleh pemerintah daerah bersama balai bahasa di kota saya. beberapa puisi saya telah juga dicetak menjadi sebuah buku kumpulan puisi karya peserta pelatihan itu.

saya adalah lulusan fakultas bahasa dan sastra jurusan sastra inggris di salah satu universitas negeri di kota itu pula. bahkan konsentrasi yang saya ambil pun juga sastra.

saya yang dari kecil suka membaca. bahkan rela menyisihkan uang jajan untuk membeli buku idaman. saya yang dulu rela membunuh waktu dengan membaca buku fiksi setebal kamus oxford. saya yang dulu juga pernah berproses menulis cerita yang kemudian hilang tanpa jejak meskipun belum sempat tergenapkan.atau ketika saya begitu menikmati membaca bukubuku filsafat dan psikologi.

sekarang saya adalah manusia akhir jaman yang sibuk bercengkerama dengan dokumen. sibuk mengisi barisan kotakkotak excel. sibuk berbincang dengan kolega untuk sebuah pencapaian. saya jadi lupa seperti apa rasanya kepuasan batin yang dulu pernah saya rasakan ketika menulis, pun membaca.

sekarang, seperti yang saya tulis di awal, otak saya seperti beku, tangan saya seperti mati rasa, pikiran saya tak lagi bebas menari. saya jadi seperti hilang arah. bukan, lebih tepatnya tak memiliki arah.

jari saya tak lagi lincah merangkai kata. ah, mungkin jarijari ini sudah tak lagi berteman dengan imajinasi saya yang mungkin sudah sekarat. yah, menulis bukan lagi menjadi hal yang mudah meskipun saya ingin. menulis yang dulu membuat saya benarbenar berbincang dengan diri saya sendiri sekarang nyatanya menjadikan saya tak beda dengan malin kundang yang dikutuk ibunya, membatu.

ah, saya rindu menulis...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun