Mohon tunggu...
Nova Primasari
Nova Primasari Mohon Tunggu... -

Mahasiswi Indonesia di Switzerland, hobi memperhatikan lingkungan dan jalan-jalan. Memimpikan Indonesia yang maju dan bebas dari kemiskinan.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Jejaring Sosial, antara Keefektifan Melawan Ruang dan Waktu atau sebagai Kamera Tersembunyi?

6 Maret 2011   01:05 Diperbarui: 26 Juni 2015   08:02 389
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pagi-pagi bangun tidur pengen ganti status Facebook, pas Log In terlihat teman lama lagi On Line sekalian chatting. Pas makan siang buka facebook terlihat foto-foto terbaru mantan pacar, jadi ngecek foto-foto di Facebook. Pas jalan-jalan bikin foto trus di update ke Facebook. Makan malam sambil tulis Twit ke teman-teman di Twitter. Semua aktivitas di update ke Plurk's line. Sambil nonton berita malam asik chatting di Yahoo Messenger sambil ngecek status facebook teman-teman yang terintegrasi ke Yahoomail. Sehingga tiada hari tanpa mengakses jejaring sosial. Itulah fenomena komunikasi sosial online belakangan ini.

Disatu sisi betapa menakjubkannya saat satu persatu kita menemukan teman-teman lama, mantan pacar, teman TK, SD, bahkan teman dari teman yang kita kenal dari chatting-an sejak dahulu kala muncul di layar komputer kita dengan update informasi langsung dari komputer mereka. Tanpa berpindah tempat kita bisa melihat banyak tempat dari satu tempat ke tempat yang lain di dunia dengan melihat album photo Facebook, Flickr, Web Picasa atau Photobucket milik teman-teman kita. Dengan satu klik kita bisa melihat update status pernikahan, pekerjaan dan semua informasi dari jendela jejaring sosial. Komunikasi antar grup juga dibuat semakin mudah dengan adanya fasilitas Facebook Group, Blog Intern dsb. Teman-teman yang sejak dahulu kala tidak pernah lagi berkomunikasi sekarang dapat berkontak ria dengan kita hanya dengan menggunakan situs pencari Google dan alamat email. Dunia terasa semakin kecil dan aral jarak terasa menemui solusi. [caption id="" align="aligncenter" width="263" caption="Courtesy: Plurk"][/caption] Dari sisi lain dengan semua jejaring sosial ini hidup seseorang seperti dilihat dari sebuah gelas transparan. Semua aktifitas yang dilakukan terekam dan dipublikasikan ke banyak orang. Ketika kita menginstal sebuah aplikasi di Facebook maka produsen aplikasi ini kemungkinan akan dapat melihat data yang tersimpan di akun kita. Lainnya, misalkan seseorang yang menggunakan akun Google untuk fasilitas email, Gmail, dan selalu log in. Kemudian, menggunakan fasilitas mesin pencari Google, dari hari kehari Google mengindeks kata kunci yang di ketik dimesin pencari, website yang kita buka. Bayangkan lagi jika si user juga mempunyai akun Youtube yang juga fasilitas dari Google atau memiliki Blog di Blogspot yang akhirnya hari demi hari Google akan memiliki banyak indeks data dari user tersebut. Sehingga hidup seseorang seperti terekam oleh kamera tersembunyi yang dipasang tepat di keningnya. Apa ini masih menjadi hal yang positif? Suatu saat log in ke Yahoomail penulis menemukan bahwa Yahoo Default setting langsung sharing aktivitas yang dilakukan keteman-teman Yahoo Messenger. Ditambah lagi dengan kemungkinan untuk mengsinkronisasikan akun Twitter dan Facebook di Yahoomail secara bersamaan. Dari segi privasi hal ini benar-benar mengerikan. Ketika log in di Aplikasi Facebook Ipad atau Iphone, facebook malah menyediakan fasilitas sinkronisasi kontak antara buku kontak yang ada di gadget dengan Facebook. Hal ini juga mengerikan untuk urusan privasi. Tambahan lagi sekarang ada update Location Sharing yang juga di izinkan setiap kali mengindeks lokasi keberadaan si pengguna. Beberapa penyedia layanan seperti Foursquare malah sengaja berbasikan location sharing. Belum lagi hampir semua situs sekarang mengintegrasikan informasinya dengan akun facebook dan Twitter pembaca yang mengharuskan sesorang log in untuk men-shareing atau mengomentari via jejaring sosial tersebut.
Masih mengenai Facebook yang katanya memiliki user terbanyak di dunia, situs pencari seperti Google dan Yahoo akan dengan mudah mengindeks Akun Facebok seseorang ketika nama pengguna diketikkan. Dengan cara seperti ini setiap orang yang belum mengenal kita dapat langsung melihat foto profil, like, teman-teman jika Privacy Setting Facebook default digunakan. Jika privasi tidak disetting ulang bahkan orang yang mengenal kita dapat melihat semua foto-foto dan video yang pernah kita upload, lengkap dengan informasi dan wall nya.

Oleh karena hal seperti ini pastinya timbul keraguan dan pertanyaan, apakah menggunakan jejaring sosial ini aman? Pada akhirnya menurut penulis adalah bijak untuk mengatur ulang Privacy Setting yang ada di Facebook dan jejaring sosial lain yang kita gunakan. Yakinkan kalau informasi yang kita sharing ke publik adalah informasi yang benar-benar pantas untuk diberitahukan. Hari demi hari Facebook sepertinya selalu meningkatkan pilihan pengaturan privasi ini, akan tetapi sekali lagi apakah informasi yang kita upload tersebut juga tersimpan dengan aman dan tidak disalahgunakan nantinya, Wallahualam.

Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun