Hai urbaners.. Apa yang kamu lakukan untuk menghilangkan stres?
Rutinitas seolah tanpa henti, waktu yang lebih banyak dihabiskan di jalan, panik melawan macet, pusing dengan tugas-tugas kantor. Jika tak mampu bertahan dengan hectic-nya kehidupan kota, bisa terserang stres atau depresi.
Banyak orang memilih travelling untuk sejenak menjauh dari kepenatan. Namun, terkadang travelling butuh preparasi matang dan biaya tak sedikit, apalagi bila tujuannya jauh. Lantas, sebagai masyarakat urban bagaimana cara tepat agar terhindar dari stres?
Salah satu langkah yang coba saya terapkan adalah memaksimalkan weekend untuk bersantai bareng keluarga, sekaligus menjadikan 2 hari itu (Sabtu-Minggu) sebagai momen tepat untuk refresh our mind, supaya semangat lagi memulai aktivitas di pekan berikutnya.
Tak jarang, saat jelang weekend, saya selalu mengingatkan suami agar memprioritaskan akhir minggunya untuk anak. Tak perlu jauh-jauh, di taman bermain dekat rumah juga ayo, karena kami berdua percaya, wajah ceria anak adalah mood booster paling ampuh.
Lain orang, lain pula masalah yang dihadapinya, bahkan katanya usia produktif berbanding lurus dengan beban hidup, apalagi bila sudah berkeluarga terkadang ada saja masalahyang timbul, entah kecil ataupun besar, semua seakan sudah menjadi bagian dari tumpukan rutinitas kita.
Kita sebagai pelaku generasi yang hidup, bersosialisasi, dan mencari nafkah di zaman ini perlu memiliki perisai yang superjitu untuk menjaga kondisi hati dan pikiran agar tetap kalem dan tenang.
Mengapa? Karena ketenangan hati adalah kunci utama untuk menciptakan kesehatan jiwa, modal penting agar terhindar dari stres.
Apakah Benar Masyarakat Modern Rentan Alami Stres?
Beda zaman, beda tipe manusianya, beda pula tantangan yang dihadapi. Sebagai contoh, nenek kita yang hidup di zaman sebelum kemerdekaan, jangankan bisa bebas mengenyam pendidikan, mereka malah dihadapkan pada kenyataan harus ikut berperang melawan bangsa penjajah, bahkan tak jarang dari mereka yang terpaksa menjadi budak, demi bisa bertahan hidup tanpasiksaan dari pihak-pihak yang perannya seolah menjadi teror menakutkan.
Ketika bangsa kita mulai merdeka, pembangunan mulai digiatkan di sana-sini, namun kemiskinan masih juga menjadi santapan sehari-hari, belum lagi ketika didera krisis moneter ketika semua harga kebutuhan pokok mengalami kenaikan, masyarakat mulai bingung mencari-cari langkah apa yang harus ditempuh guna memenuhi kebutuhan sehari-hari keluarga?
Beranjak maju ke zaman sekarang, yang beberapa orang menyebutnya sebagai zaman millenial, era kejayaan generasi Z, di mana semua serba modern dengan mobilitas tinggi, kecanggihan seolah alat yang memanjakan para pelaku zaman yang hampir semuanya sudah memegang gadget digital sebagai alat multifungi yang membuat semuanya serbamudah, yang ibarat kata bisa membuat penggunanya menjangkau dunia dalam genggaman.