Kemarahan ini terjadi setelah kunjungan Menteri Pertahanan Jerman Ursula Von der Leyen saat berkunjung menemui Wakil Putra Mahkota Arab Saudi Mohammed bin Salam Al-Daud. Saat kunjungan ke negara kerajaan ini, Ursula menolak untuk memakai hijab atau penutup kepala dan Abaya, hal serupa terjadi sama di dalam rombongannya.Â
Namun Von der Leyen menegaskan bahwa dia tetap menghormati adat dan tradisi negara itu, alasan penolakan ini dilandaskan dengan hak yang sama-sama dia miliki seperti warga negara lainnya untuk memilih pakaian yang dikenakan. Dalam etika kunjungan kerajaan di Arab Saudi biasanya tamu diwajibkan untuk menutup kepala yang biasanya disediakan oleh pihak kerajaan.Â
Sumber terlansir juga menyatakan bahwa pihak kedutaan Besar Jerman di Riyadh, Arab Saudi sudah sempat mengirimkan hijab dan baju panjang pada Ursula von der Leyen dan rombongannya. Namun Ursula von der Leyen tetap memilih untuk memperlihatkan rambut pirangnya, dengan setelan celana panjang dan setelan biru tua dalam kunjungan kenegaraannya yang membahas pendidikan, pelatihan, pertahanan dan keamanan.Â
Tidak lama seling dari kunjungan itu, Ursula menjadi buah cibir warga Saudi Arabia yang merasa keputusan sang menteri untuk tidak berhijab merupakan penghinaan bagi Arab Saudi atau sikap tidak hormat. Terlebih mereka mengetahui bahwa Kanselir Jerman Angela Merkel sempat menyerukan larangan penggunaan burqa di tempat-tempat umum di Jerman. Reaksi kemarahan netizen di Arab Saudi semakin besar untuk mengekspresikan kebencian mereka melalui akun social media seperti Twitter. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H