Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Polemik Aksi 112

9 Februari 2017   17:47 Diperbarui: 9 Februari 2017   18:11 816
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Aksi Bela Islam. Source: Okezone News

Sebelumnya terdengar kabar bahwa Form Umat Islam (FUI) akan menggelar aksi 112 pada 11 Februari 2017 tepatnya sehari sebelum hari tenang Pilkada. Menurut Jenderal Dewan Syura Front Pembela Islam (FPI) DKI Jakarta menegaskan aksi 112 ini digelar untuk mengingatkan kembali kasus dugaan penodaan agama yang dilakukan gubernur nonaktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok belum selesai. 

Pada awalnya Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI akan memulai long march dari Bundaran Hotel Indonesia menuju lapangan silang Monas. Namun, rupanya rencana Gerakan Nasional Pengawal Fatwa MUI ini harus dirubah kembali karena seiring larangan dari pihak Polda Metro Jaya terhadap aksi 112 ini. Alasan pelarangan ini dikarenakan waktu pelaksanaan long march mendekati hari pencoblosan Pilkada DKI Jakarta pada 15 Februari mendatang. 

Pelarangan ini rupanya tidak merubah rencana Forum Umat Islam dalam menggelar aksi 112. Sekjen FUI M. Al Khaththath memastikan kalau aksi 112 akan tetap brjalan terus. FUI nantinya juga akan mengundang FPI dalam rencana aksi 112. Meskipun aksi 112 nantinya akan tetap dilakukan tapi kemungkinan besar jumlah masa tidak akan melebihi peserta aksi damai sebelumnya.

Pasalnya para ulama seperti Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir ikut turun tangan memberikan himbawan agar masyarakat tidak mengikuti aksi damai 112 mendatang. Ketua MUI Ma'ruf Amin juga menyatakan minggu tenang seharusnya difungsikan sebagai mana mestinya yaitu tetap tenang. 

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun