Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pasca Demo Solidaritas, Kunjungan Aung San Suu Kyi ke Indonesia Dibatalkan

29 November 2016   13:26 Diperbarui: 29 November 2016   16:36 24
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Aung San Suu Kyi pejuang demokrasi dari Myanmar dan peraih Nobel Perdamaian tahun 2012. Source: RFA

Setelah aksi solidaritas untuk Muslim di Rohingya pecah di Indonesia, status kunjungan Aung San Suu Kyi ke Indonesia juga terpengaruhi. Ditambah informasi yang terungkap dari kepolisian bahwa ada simpatisan ISIS yang berencana untuk melakukan pengeboman ke sejumlah gedung di Jakarta, termaksud Kedutaan Besar Myanmar. Kunjungan Pemimpin de facto  Aung San Suu Kyi ke Indonesia resmi dibatalkan.  

Politikus perempuan yang kini menjabat sebagai Menteri Luar Neger ini menuai banyak kencaman dari berbagai pihak karena telah membiarkan pelanggaran Hak Asasi Manusia terhadap kaum Rohingya di Myanmar. Pemenang nobel perdamaian ini dinilai terlalu banyak berdiam diri menyusul kekerasan demi kekerasan yang menimpa warga muslim Rohingya.

Hingga saat ini banyak warga Myanmar selalu mengasosiasikan warga Rohingya sebagai pendatang gelap asal Bangladesh. Aung san suu Kyi memiliki sebutan sendiri yaitu ‘Komunitas muslim di negara bagian Rakhine’. Menyikapi perlakuan buruk pemerintah Myanmar terhadap suku minoritas Rohingya di Myanmar, Aung San Suu Kyi mengatakan bahwa tidak ada yang bisa disalahkan sampai fakta-fakta sebenarnya terungkap.

Rupanya foto-foto satelit yang dirilis bulan ini oleh Human Rights Watch yang menampakan kehancuran desa-desa muslim Rohingya belum cukup untuk menakar tindakan operasi militer Myanmar yang kini membuat ratusan pengungsi Rohingya melarikan diri ke negara bagian. Juru Bicara Kepresidenan Mynmar, Zaw Htay, masih membantah bahwa militer Myanmar telah melakukan pembakaran rumah dan melakukan tindakan asusila terhadap perempuan Rohingya.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun