Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Menyoroti RUU Pelarangan Azan di Israel

10 Maret 2017   18:18 Diperbarui: 10 Maret 2017   18:27 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Masjid Al Aqsa di Israel. Source: Okezone News

Baru baru ini keributan terjadi di sidang parlemen di Israel rupanya hal ini rupanya dipicu karena adanya rancangan undang-undang (RUU) yang melarang penggunaan pengeras suara untuk azan di masjid pada pukul 23.00 malam hingga pukul 07.00 pagi. Pastinya hal ini menjadi kontroversi dan mendapatkan banyak penolakan. 

Contoh penolakan keras datang dari anggota parlemen keturunan Arab yang tinggal di Israel yang menyebut rancangan RUU Muazin itu sudah menjadi serangan kebebasan beragama. Menurut Ayman Odeh sebagai pemimpin Partai Joint List, suara muazin tidak pernah menyebabkan kebisingan lingkungan. Hal ini berkaitan dengan ritual agama yang sangat penting dalam Islam. Mereka penduduk warga Arab di Israel tidak pernah ikut campur dalam setiap ritual upacara keagamaan yang terkait dengan yahudi. 

Namun kini setelah RUU melarang pengeras Azan ini dirancang dan didukung oleh Partai Jewish Home dan juga disetujui oleh Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada bulan November. Pastinya RUU ini akan berpengaruh terhadap umat muslim karena kumandang Azan akan lebih dikurangi. Dilain sisi Nethanyahu merasa bahwa RUU ini menjadi bagian penting dari legislasi sosial yang memungkinkan orang Arab dan Yahudi bersantai tanpa kebisingan dari pengeras suara yang ada di rumah-rumah Ibadah, sungguh tragis!

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun