Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyoroti Pemecatan Direktur FBI oleh Presiden AS

10 Mei 2017   15:43 Diperbarui: 10 Mei 2017   16:43 142
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Direktur FBI dan investigasi Pilpres AS. Source: Reuters

Kasus dugaan intervensi Rusia dalam pemilihan presiden AS bergulir kian panas dengan munculnya kabar pemecatan direktur FBI James Comey. Pria berumur 56 tahun ini diberhentikan dari jabatannya melalui sepucuk surat yang dikirimkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam surat itu, Trump menjelaskan berdasarkan pertimbangan Departemen Kehakiman bahwa Comey sudah tidak mampu memimpin Badan Investigasi Utama FBI tersebut. Surat keputusan pemecatan Comey ini turun atas rekomendasi dari Jaksa Agung Jeff Session yang pernah menjabat sebagai anggota tim kampanye Trump. 

James Comey pria berusia 56 tahun ini sangat populer di antara para agen karier FBI. Comey sendiri baru memasuki tahun keempatnya bertugas sebagai Direktur Biro Penyidik Federal namun sayangnya harus dilengserkan sebelum 10 tahun masa kerjanya. Pengumuman pemecatan Comey tentunya mengejutkan banyak pihak tidak terutama datang dari kalangan Partai Demokrat. Mereka menduga lengsernya Comey dari kepemimpinan FBI akan menutupi penyelidikan dugaan kasus kolusi Penasihat Trump dengan Rusia.

Pasalnya Comey saat ini sedang memimpin penyelidikan atas dugaan penasihat senior Trump yang berkolusi dengan Rusia untuk mempengaruhi Pilpres. Pemecatan Comey tentunya meninggalkan banyak kontroversi oleh berbagai kalangan. Terakhir laporan FBI pada bulan Januari menyimpulkan bahwa ada upaya khusus semacam operasi luas yang disetujui oleh Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mengganggu Pilpres AS tahun 2016 lalu. 

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun