Setelah resminya Donald Trump terpilih menjadi presiden Amerika Serikat, banyak dari publik menagih janji yang sempat dilontarkan dirinya saat masa kampanye. Namun rupanya bukan hanya warga Amerika Serikat yang menunggu janji dari presiden terpilih-nya itu, Perdana Menteri Israel kini ikut menagih janji Trump berkaitan dengan rencana pemindahan kedutaan besar Amerika Serikat dari Tel Aviv ke Yerusalem. Perpindahan perwakilan diplomatik ini rupanya menjadi langkah yang berat untuk pihak Amerika.Â
Menurut keterangan dari Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson menyampaikan bahwa dengan merelokasi kedutaan Amerika akan membahayakan upaya perdamaian yang luas dengan Palestina. Namun, hal ini tentu saja disangkal oleh Biro PM Israel yang mengatakan perpindahan Kedutaan Besar AS ini akan memajukan proses perdamaian tersebut dengan mengoreksi ketidakadilan historis dengan menyebut Yerusalem bukan ibu kota Israel. Seperti yang terlansir dalam Reuters. Â
Pihak Amerika menyebutkan bahwa mereka akan menerima masukan dari semua pihak yang berkepentingan di kawasan tersebut termaksud Israel. Meskipun desakan demi desakan sudah dilakukan oleh Benjamin Netanyahu sebagai Perdana Menteri Israel yang mencoba menemui Trump dan Tillerson secara langsung di Washington DC. Namun pastinya Trump dan Tillerson sendiri sangat berhati-hati dalam masalah ini.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H