Mantan Juru bicara departemen luar negeri, Marie Harf memberikan pernyataan berkaitan dengan bantuan dana yang dicairkan Obama beberapa jam sebelum lengser dari kursi kepresidenana. Dana ini dicairkan oleh anggota kongres meskipun sebelumnya sempat tertahan dua anggota parlemen dari partai republik. Dana bantuan Palestina yang sudah masuk dalam perencanaan APBN tahun 2015 dan 2016 ini mencapai 221 juta dollar AS atau hampir Rp. 3 triliun.Â
Dana ini rencananya akan digunakan untuk membantu otoritas Palestina untuk mengamankan negaranya. Marie mengatakan dana bantuan ini juga sudah diketahui oleh pihak Israel dan disetujui. Dana ini dianggap penting bagi Israel untuk menghindari ancaman akibat ketidakstabilan yang ada diperbatasan barat dan jalur gaza di Palestina. Banyak yang berspekulasi bahwa Obama melakukan ini juga menghindari apabaila dana bantuan Palesina yang sudah disetujui kongress dapat dibatalkan oleh Presiden Terpilih baru AS, Donald Trump.
Pasalnya Donald Trump dalam kampanye kepresidenan berjanji untuk mendukung kuat Israel dan dikenal dekat dengan PM Benjamin Netanyahu. Belakangan ini juga terdengar kabar bahwa Trump akan memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke Yerusalem. Obama terbilang sangat berani untuk melakukan pengiriman dana untuk Palestina di waktu sisa kepemimpinan, sayangnya dana bantuan ini dilihat sebagai hal yang kontradiksi dan negatif dipartai konservatif seakan-akan digunakan untuk mendanai teroris. Bagaimana penilaiannya, kembali keprespective masing-masing.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H