Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Keakraban Filipina dan Rusia Sambut Latihan Gabungan Militer

4 Januari 2017   15:20 Diperbarui: 4 Januari 2017   15:29 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kunjungan AL Russia ke Filipina. Source: AFP

Pasukan Angkatan Laut Rusia rupanya sudah memulai pergerakan cepat untuk membangun kedekatan dengan Filipina. Dalam kunjungan persahabatan yang dilakukan selama empat hari, Komandan Flotilla Armada Pasifik Angkatan Laut Rusia rupanya mengirim kapal perusak Admiral Tributs dan kapal tanker Boris Butomo untuk digunakan dalam agenda latihan bersama dengan pasukan Filipina. 

Latihan militer gabungan dengan Filipina ini akan menjadi interaksi pertama kali yang dilakukan oleh Angkatan Laut Rusia. Mikhailov selaku komandan AL Rusia mengatakan perhatian pemerintah Rusia untuk melakukan latihan militer gabungan dengan Filipina dimana sebelumnya juga pernah melakukan latihan dengan Angkatan Laut Indonesia. Aksi militer gabungan ini diperuntukan untuk menjawab permasalahan terbesar yang sedang terjadi saat ini seperti Terorisme dan perompakan. 

Nantinya dalam gabungan pelatihan militer antara Rusia dan Filipina, masing-masing pasukan akan memeragakan apa yang dapat mereka lakukan dalam memerangi terorisme dan perompakan. Filipina sendiri memiliki permasalahan serius terhadap perompakan yang sering di perbatasan laut selatan. Abu Sayyaf menjadi salah satu kelompok militan Islamis yang seringkali melakukan penyanderaan warga asing yang berlayar di perairan tersebut. 

Banyak yang menilai latihan gabungan militer Rusia dan Filipina ini sebagai bentuk keseriusan presiden Duterte yang mencoba untuk menjauhkan diri dari Amerika Serikat. Hubungan Filipina dan Amerika sempat memanas saat presiden Obama mengkritik kebijakan Duterte dalam memerangi kasus narkoba. Puncak dari permasalahan ini adalah pembatasan penjualan 25.000 senapan AS untuk Filipina. Kini, Filipina beralih untuk menjalin kedekatan terhadap negara Rusia dan juga China yang dianggap sebagai rival dari Amerika Serikat.

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun