Seiring dengan terpilihnya Donald Trump menjadi presiden Amerika Terpilih yang akan menggantikan posisi Barack Obama. Menuju pelantikan resmi dirinya pada 20 Januari mendatang, Trump mulai menyusun kabinetnya yang akan dibawanya sebagai tim pemerintahannya nanti.Â
Selain sudah sempat menyingung bahwa Ketua Komite Nasional Partai Republik Reince Priebus akan menjadi kepala staf Gedung Putih sebagai pembantu terdekat presiden. Serta pengumuman bahwa Stave Bannon selaku eksekutif media sayap kanan akan menjadi kepala dan penasihat strategisnya karena kualifikasi yang tinggi menurut Trump.Â
Kali ini muncul nama Rex Tillerson yang menjadi kandidat kuat Menteri Luar Negeri (Menlu) AS didalam kabinetnya. Rex Tillerson sendiri adalah seorang CEO Exxon Mobil yang menjabat sejak 2006. ExxonMobil adalah perusahaan minyak dan gas multinasional yang berpusat di Irving, Texas AS. Di Indonesia sendiri, Kualitas ExxonMobil terkenal sangat baik dimana produksinya sebesar 500 juta barel dan terus meningkat pada tahun-tahun berikutnya.Â
Duggaan semakin kuat terhadap Tillersen yang akan mengisi Jabatan penting Menlu ini seusai Trump bertemu dengannya pada Sabtu lalu (10/12). Meskipun sempat terdengar nama Mitt Romney menjadi Menlu AS namun menurut salah satu pejabat pemerintahan transisi Trump menjelaskan bahwa Trump sendiri lebih condong terhadap Tillerson dibandingkan Romney untuk mengisi jabatan menlu ini.Â
Meskipun belum ada konfirmasi lanjut dari Trump mengenai pencalonan Rex Tillerson ini, melalui Twitter Trump menjelaskan akan mengumumkan nama kandidat Menteri Luar Negeri secara resmi pada hari ini. Kutipan dalamKompas menjelaskan bahwa Selam Rex menjabat sebagai CEO Exxon dia mendapatkan penghasilan 243 juta dollar AS pada tahun 2015. Tillerson juga mendapatkan asuransi jiwa mencapai 96.000 dollar AS dan diberikan pesangon hampir 74.000 dollar AS berupa pesawat pribadi milik perusahaan untuk berpergian dalam urusan pribadi.Â
Apabila Tillerson benar-benar terpilih sebagai Menlu, Tillerson harus rela gajinya turun drastis dibandingkan dari Perusahaan Minyak tersebut. Kandidat Menteri Luar Negeri datang dari background perusahaan minyak, hmm cukup menarik melihat pola Trump membangun kabinetnya dimasa kepresidenannya nanti.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H