Menurut laporan yang dikeluarkan Conflict Armament Research (CAR), Kelompok militan ISIS ternyata memproduksi senjata dengan skala dan kecanggihan seperti tingkat militer nasional yang dilengkapi dengan standar produksi lengkap untuk setiap anggota mereka. Pabril senjata mereka dikembangkan di wilayah Irak dan Suriah. Hal ini terungkap setelah serangan militer Irak terhadap Mosul.Â
Diketahui pabrik ini telah menghasilkan senjata dan amunisi seperti roket, mortar serta bom dalam sebuah proses produksi dengan kontrol dan birokrasi ketat. Sebagai lembaga yang sering melakukan identifikasi dan melacak senjata amunisi konflik, CAR mengatakan bahwa ISIS memiliki rantai pasokan bahan baku kuat dari Turki untuk meningkatkan persenjataan mereka. Berdasarkan penelitian mereka, ISIS telah menghasilkan puluhan ribu roket dan mortir beberapa bulan menjelang serangan Mosul Sejak 2014.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H