Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Identitas Penembak Dubes Rusia untuk Turki

20 Desember 2016   14:33 Diperbarui: 20 Desember 2016   18:42 393
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Detik-detik Mevlut melakukan aksi penembakan duta besar. Source: The Telegraph

Insiden penembakan Duta Besar Russia untuk Turki, Andrey Karlov saat melakukan pidato dalam peluncuran pameran foto bertajuk "Russia as seen by Turks" di ibu kota Turki terbilang sadis. Karena pria yang memulai karir di Turki sejak tahun 2013 ini tewas ditangan pria bernama Mevlut Mert Altintas. 

Pria berusia 22 tahun ini rupanya salah satu anggota polisi yang sedang bebas tugas. Mevlut tergabung sebagai polisi anti-huru-hara di Ankara selama dua setengah tahun terakhir. Namun spekulasi lainnya menerangkan bahwa Mevlut sebenarnya sudah dipecat dari Kepolisian Turki pascakudeta militer yang gagal menjatuhkan kekuasaan Presiden Recep Erdogan.  

Saat melakukan aksi penembakan Mevlut melepaskan 10 kali tembakan dari Pistol semi otomatis ke badan Karlov dan tiga orang lainnya yang ikut tertembak dalam insiden. Usai memberodong tembakan, dia mengacung-acungkan jari dan pistolnya meneriakkan kata-kata ini:

"Allahuakbar...Allahuakbar... Don't forget Aleppo !! Don't forget Suriah!! Don't forget Aleppo!!", Teriak Mevlut. 

Dari perkataannya ini banyak melihat aksi Mevlut Altintas sebagai bentuk protest sekaligus balas dendam atas kebijakan Rusia di Aleppo, Suriah. Seperti diketahui Rusia memperkuat dukungan militer kepada Presiden Suriah Bashar al Assad. Kebijakan militer terkini Rusia kini adalah penempatan meriam di dekat medan tempur Aleppo. 

Menolak untuk menyerah dan berada di lokasi, akhirnya Otoritas kepolisian dan pasukan pengamanan turki melumpuhkan dirinya 15 menit tak lama dari aksi penembakannya itu. Nyawa duta besar Andrey Karlov pun tidak sempat tertolong lagi meskpiun sempat dibawa ke Rumah Sakit Guven. 

Banyak pejabat negeri mengencam akan tindakan Mevlut yang dinilai sebagai aksi terrorisme. Indonesia pun mengecam aksi pembunuhan dubes Rusia untuk Turki ini. Semenjak insiden yang terjadi di Antara ini, Vladimir Putin memerintahkan agar penjagaan terhadap semua misi diplomatik Rusia di luar negeri diperketat. Karlov juga dikenal sebagai sosok yang cukup dekat dengan Putin. Untuk mengenang semua jasa yang diberikan Andrey Karlov sebagai seorang duta besar, ia akan memberikan penghargaan anumerta dan mengadakan upacara peringatan untuk Karlov. 


Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun