Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Begini Nasib Tragis Imigran di Perairan Yaman

11 Agustus 2017   19:42 Diperbarui: 11 Agustus 2017   19:49 173
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nasib Tragis Imigran Afrika. Source: hinckleytimes.net

Tragis begitulah kata yang tepat menggambarkan nasib para imigran yang harus tewas tenggelam usai dipaksa terjun oleh para penyeludup di perairan Yaman. Saat perahu yang membawa lebih dari 120 imigran mendekati garis Shabwa di Laut Arab, Para penyeludup ini takut saat melihat kapal patroli milik otoritas setempat mendekati ke arah perahu yang pada penumpang itu. 

Alhasil sang penyeludup ini mendorong 50 imigran ini ke laut ketika melihat kapal milik polisi ini mendekat, namun ada sekitar 27 orang selamat berhasil mencapai pantai. Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM) mengatakan penyeludupan imigran dari Somalia ke Yaman kerap terjadi lewat rute laut Arab. Berdasarkan cerita yang di berikan korban selamat kepada rekan-rekan IOM di Pantai Shabwa mengatakan mereka melihat bagaimana para penyeludup mendorong mereka ke laut ketika melihat kapal milik polisi. 

Para penyeludup ini rupanya tahu situasi berbahaya bagi mereka dimana aparat patroli polisi bisa menembak aparat. Sebab itu, para penyeludup mendorong paksa para migran ini ke laut dekat pantai. Berdasarkan data catatan IOM, peristiwa imigran ditenggelamkan oleh penyeludup di lepas pantai Yaman bukan pertama kalinya dalam 24 jam. Kemungkinan akan lebih banyak pengungsi dan migran yang sengaja ditenggelamkan oleh penyeludup. Direktur Umum IOM William Lacey Swing mengecam ulah para penyeludup yang tidak bermoral ini. 

Bagaimana seorang manusia bisa mengabaikan nyawa manusia lainnya dengan mendorong paksa para imigran tersebut ke laut. Para Staf IOM telah memberikan bantuan medis darurat serta makanan dan air untuk 57 migran yang masih hidup. Situasi ini terbilang dramatis untuk diketahui. Bahkan, Tim IOM menemukan kuburan massal berisi 29 jenazah  imigran yang dikuburkan oleh para korban selamat di pantai Shabwa. Miris mendengar nasib para pengungsi yang berjuang hidup ditengah ketidakpastian. 

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun