Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Dipasang Detektor Logam dan Ditutup, Masjid Al-Aqsa Kini Milik Siapa?

21 Juli 2017   16:24 Diperbarui: 21 Juli 2017   21:28 1944
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Al Aqsa Masjid di tutup sejak 14 Juli 2017. Source gambar: videosplus.abcwx.ru

Semenjak pemasangan detektor logam di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa oleh Perdana Menteri (PM) Benyamin Netanyahu, akses umat Islam menuju tempat suci tersebut untuk sholat sangat terbatas untuk wanita dari segala umur dan laki-laki di atas 50 tahun. Kutip antaranews, alat penghalang tersebut ditempatkan pada akses jalan menuju Yerusalem untuk menghentikan bus yang membawa umat Islam ke lokasi itu. Tentunya pemasangan alat detektor ini menambah ketegangan di kawasan suci tersebut. 

Kecaman demi Kecaman Lahir untuk Israel

                           

Al Aqsa Masjid di tutup sejak 14 Juli 2017. Source gambar: videosplus.abcwx.ru
Al Aqsa Masjid di tutup sejak 14 Juli 2017. Source gambar: videosplus.abcwx.ru

Sejauh ini Israel telah memperkuat keamanan di Kota Tua Yerusalem melihat kemungkinan bentrokan yang mungkin terjadi dengan jemaah Islam. Banyak yang mengecam aksi pemasangan alat pelacak logam di tempat suci tersebut baik lokal maupun internasional. Di Indonesia sendiri kecaman keras datang dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang mencermati perkembangan terkini tentang penutupan Masjid Al-Aqsa. Majelis Ulama Indonesia secara terang-terangan mengutuk keras kebijakan zionis Israel yang menutup Masjid Al-Aqsa terutama setelah adanya penyerangan tiga warga Palestina dengan dua polisi Israel. 

Dalam upaya penyelesaian konflik ini, meminta pemerintah Indonesia mendesak Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menggelar sidang khusus terkait penutupan Masjid Al-Aqsa ini. Sekjen MUI Anwar Abbas meminta Israel segera membuka kembali kompleks Al-Quds al-Syarif tempat di mana Masjid Al-Aqsa berada. Anwar percaya eskalasi dan ketegangan yang ada di Kota Yerusalem. Selain itu, Amerika Serikat juga menyayangkan tindakan yang dilakukan Perdana Menteri Benyamin Netanyahu. 

Gedung Putih memberikan saran agar Israel segera menyingkirkan detektor logam yang dipasang di gerbang kompleks Masjid Al Aqsa dan beralih menggunakan tongkat detektor logam yang dipegang oleh para penjaga keamanan. Dengan begitu, para jamaah diharapkan bisa keluar masuk dengan bebas dan pasukan keamanan bisa melakukan penggeledahan pada orang-orang yang mereka anggap mencurigakan. Namun, PM Netanyahu memutuskan pelacak logam di tempat suci tersebut tidak akan dibongkar.

Warga Muslim Palestina mengecam aksi keamanan Israel. Source: The Times of Israel
Warga Muslim Palestina mengecam aksi keamanan Israel. Source: The Times of Israel
***

Hari ini sebagai bentuk protes umat Islam di Yerusalem, warga muslim Palestina dari berbagai daerah berkumpul melakukan salat Jumat di depan Masjid Al-Aqsa. Seruan ini langsung disampaikan oleh imam besar Masjid Al-Aqsa, Muhammad Hussein. Puluhan ribu orang datang untuk menekan petugas keamanan Israel agar melepas detektor logam dan pintu putar otomatis yang dipasang sejak 14 Juli 2017. 

Berikut gambaran aksi damai dari warga muslim di Palestina yang berjuang secara damai di Masjid Al-Aqsa:

Aksi Damai Shalat Jumat di depan Masjid Al Aqsa. Source: Anadolu
Aksi Damai Shalat Jumat di depan Masjid Al Aqsa. Source: Anadolu
Aksi Damai Shalat Jumat di depan Masjid Al Aqsa. Source: TRT World
Aksi Damai Shalat Jumat di depan Masjid Al Aqsa. Source: TRT World
Aksi Damai Shalat Jumat di depan Masjid Al Aqsa. Source: Reuters
Aksi Damai Shalat Jumat di depan Masjid Al Aqsa. Source: Reuters

Referensi: http://news.okezone.com/read/2017/07/17/18/1737847/pasca-penembakan-detektor-logam-dipasang-di-kompleks-masjidil-aqsa

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun