Mohon tunggu...
Rienta Primaputri
Rienta Primaputri Mohon Tunggu... Konsultan - Personal space to share ideas, updates and inspirations.

Seorang pengamat muda yang menggemari isu internasional dan gerakan sosial

Selanjutnya

Tutup

Politik

Di Balik Rencana Pembunuhan Presiden Perancis Macron

4 Juli 2017   13:14 Diperbarui: 4 Juli 2017   13:15 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Prancis Macron. Source: CapX

Sejak memasuki pemilihan presiden 2017, Sosok Emmanuel Macron selalu menjadi sorotan publik. Awalnya kandidat presiden termuda ini dinilai tidak memiliki pengalaman dalam menjalankan kampanye politik. Hingga akhirnya, Emmanuel Macron resmi terpilih menjadi Presiden Prancis ke-25. Diluar kekuatan pesona sang presiden terpilih Prancis, Emmanuel Macron tetap memiliki lawan politik yang tidak hanya menentang kebijakan yang dibuat hingga sampai menempatkan dirinya dalam situasi berbahaya. 

Benar saja, Kejaksaan Prancis baru saja menetapkan seorang tersangka yang diduga merancang sebuah upaya pembunuhan terhadap Presiden Prancis termuda ini. Berdasarkan penyidikan Kejaksaan, Tersangka dalam plot rencana pembunuhan Presiden Prancis akan melakukan serangan saat parade Hari Bastille akhir bulan ini saat Emmanuel Macron akan bertemu dengan Presiden Amerika, Donald Trump. Parade ini menjadi tradisi tahunan yang diadakan pada 14 juli di Champ Elysees. 

Selain rencanan penyerangan terhadap Macron, tersangka yang diketahui baru berusia 23 tahun ini diduga akan melakukan penyerangan terhadap orang kulit hitam, Arab, Yahudi dan homoseksual. Hal ini ditemukan dalam dokumen yang disita oleh aparat keamanan. Kepolisian Prancis mendapatkan informasi tersangka menanyakan info penjualan senjata untuk melancarkan rencana pembunuhannya. Saat tersangka penganut ekstrimis kanan ini ditangkap, Polisi juga menemukan adanya pencarian internet terkait rencana pembunuhan pada parade 14 Juli nanti. 

Selain itu, saat penangkapan tersangka ditemukan tiga pisau dapur ditemukan dalam kendaraan tersangka. Sejauh ini, kepolisian Prancis belum memberikan konfirmasi apakah tersangka rencana pembunuhan Presiden Macron ini terlibat dalam jaringan teroris yang lebih luas. Namun, keterangan juru bicara Kejaksaan Prancis menemukan tersangka pernah terlibat aktivitas teror pada 2016. 

Referensi

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun