Haiti yang merupakan negara termiskin di benua Amerika ini berusaha bangkit dari kerusakan akibat Badai Matthew. Â Gelombang besar yang dihasilkan oleh badai Matthew menyebabkan kenaikan air yang seketika berubah menjadi banjir bandang yang membuat ribuan rumah di Haiti hancur dan lahan pepohonan rata dengan tanah. Jumlah korban badai Matthew diperkirakan tembus lebih dari 1000 orang.
Menurut Sekretaris Jenderal PBB, Ban Ki-moon, sedikitnya 1,4 juta orang memerlukan bantuan setelah Badai Matthew menerjang. Badai yang paling kuat di Karibia ini juga menyebabkan meningkatnya resiko penyakit kolera. Data PBB menunjukan sebanyak 20.000 rumah hancur lebih dari 15.600 orang diungsikan. Untuk menanggapi situasi darurat selama pasca badai di Haiti, diperlukan dana bantuan sebesar 120 juta dolar AS untuk pemulihan.
Sedikitnya 1,4 juta orang membutuhkan berbagai macam bantuan kemanusiaan karena menipisnya pasokan kebutuhan penduduk setempat. Ketegangan meningkat akibat bantuan belum menyentuh banyak korban yang mengalami gagal panen dan kesulitan pasokan air akibat bencana. Ini berujung pada penjarahan truk bantuan PBB. 100 penduduk Haiti menyerbu konvoi kendaraan PBB yang mengangku bantuan kemanusiaan di Les Cayes pada tanggal 15 Oktober 2016. Menanggapi penjarahan ini, Ban Ki-moon mengatakan meskipun dia menyaksikan penjarahan di Les Cayes, dia akan tetap memberikan lebih banyak bantuan untuk membantu para pengungsi di Haiti dan mendesak negara-negara untuk memberikan lebih sumbangan untuk Haiti.
Ban Ki-moon mengatakan bahwa dia memahami ketidaksabaran dan kemarahan warga yang menunggu bantuan darurat ini. Kami melakukan semua yang kami bisa untuk memfasilitasi datangnya bantuan secepatnya mungkin. Dia menyatakan keprihatinan terhadap situasi yang ada menyaksikan kehancuran yang terjadi di Haiti. Tetapi Ban Ki-Moon tetap menyerukan respon yang masih terhadap para pengungsi Haiti untuk bertahan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H