Mohon tunggu...
PrimaNaSa
PrimaNaSa Mohon Tunggu... Mahasiswa - Penulis

Email : Primanasa26@gmail.com Sosial media (instagram) : @kardus___ nasa

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Bagai Batu yang Terseret Arus

20 Januari 2023   22:12 Diperbarui: 20 Januari 2023   22:27 164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Oleh : Primanasa

Bagai batu yang membisu, aku tersapu arus yang laju

Dibiarkannya saja begitu, kerapuhan dalam kalbu

Bagai senja yang hilang, aku tersesat dalam nestapa

Dibiarkanya aku memudar, bersama garis lembayung yang berganti rona


Walau mentari t'lah bersua, dunia yang kutatap hanya gulita

Walau langit terlihat lapang, rasa sesak  terus menyapa

Seringkali aku keliru arus 'kan mereda, membiarkan aku pulang

Nyatanya harapan kian memudar, saat delusi masih bertandang 


Aku mungkin seumpama anekdot dengan narasi membahagiakan

Aku mungkin seumpama berita kematian yang memberikan kekelaman

Aku mungkin seumpama bunga raflesia 

 Atau bunglon yang berpetualang  mencari jati dirinya


Meski begitu, denyut nadiku sama dan seirama

Meski aku hanya membisu seperti batu

Semakin laju arus yang menderu

Semakin luruh diriku.


Kuningan, 20 Januari 2023








Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun