Pemberdayaan masyarakyat dan upaya meretas kemiskinan di Indonesia kini menjadi masalah pokok dan isu sentral pembangunan ekonomi dan sosial yang terus dikaji hingga saat ini. Kemiskinan adalah masalah yang cukup memprihatinkan dan selalu dihadapi oleh negara-negara berkembang khususnya Indonesia.Â
Berkembangnya suatu negara dapat menyebabkan lonjakan penduduk yang cukup tinggi, sehingga ini menyebabkan sempitnya lapangan kerja dan berakibat pada masyarakat yang menganggur dan tak punya pekerjaan.
Sejak bulan Maret 2021, Badan Pusat Statistik (BPS) menyatakan bahwa sebesar 10,14 persen atau sebanyak 27,54 juta penduduk Indonesia berstatus miskin.Â
Sebagian dari jumlah penduduk miskin tersebut sebanyak 120 ribu orang berasal dari masyarakat pedesaan. Masyarakat yang tinggal di desa sebagian besar menggantungkan hidupnya ada sektor pertanian yang dimana termasuk juga pada salah satu subsektor yaitu peternakan.Â
Permasalahan utama yang terkadang dihadapi oleh para peternak ialah kebutuhan konsumsi hewan ternak yang terus meningkat, tetapi produksi dalam negeri tidak menjamin dan tidak selalu mencukupinya sehingga kebutuhan konsumsi tersebut dicukupkan melalui impor.Â
Permasalahan ini tentu bukan berasal dari peternak, namun kondisi kelemahan internal lah yang tidak diprioritaskan untuk diperhatikan, antara lain pendapatan dan pendidikan peternak yang rendah, kurangnya upaya penerapan manajemen dan teknologi kepada para peternak, hingga ukuran skala usaha yang dominan sangat minim. Maka dari itu perlu dilakukan upaya untuk pengembangan peternakan demi kesejahteraan petani dan peternak di Indonesia.Â
Upaya dan strategi yang perlu dilakukan adalah dengan melakukan pemberdayaan peternak. Kegiatan tersebut memerlukan keefektifan yang stabil agar mencapai tujuan yang diharapkan.Â
Sebagaimana telah kita ketahui bahwa permasalahan yang ada pada subsektor peternak sering kali mengandung beberapa permasalahan yang saling terkait, diantaranya dari segi efisiensi teknis, efisiensi pemberdayaan, strata sosial, dan ketidaksempurnaan pasar faktor produksi.Â
Selain itu dalam konteks analisis ukuran usaha pertanian dan peternakan juga terkandung dalam beberapa konsep teoritis yang sering kali membingungkan.
Dengan begitu, kini potensi peternakan telah mencuri perhatian pelaku bisnis Startup di Indonesia. Terbukti dengan munculnya beragam startup ini dapat membawa berbagai macam model bisnis, mulai dari membantu pendistribusian hasil peternakan, solusi permodalan, efisiensi produksi, dan masih banyak lagi.Â
Apalagi di era digital seperti saat ini, pengunaan teknologi sangat bisa diandalkan untuk mendukung subsektor peternakan, yakni melalui teknologi dengan memanfaatkan platform-platform digital. Dengan begitu, banyak hal konkret yang dapat menjadi peluang, sekaligus dapat menjadi solusi untuk meningkatkan kesejahteraan dan produktivitas peternak dalam negeri.