Mohon tunggu...
Prima Magdalena Desiyanthi
Prima Magdalena Desiyanthi Mohon Tunggu... -

Tanpa Tuhan aku tak berarti apa-apa :)

Selanjutnya

Tutup

Bahasa

Bahasa Indonesia Vs Bahasa Gaul Anak Muda

25 September 2012   16:55 Diperbarui: 24 Juni 2015   23:42 1103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bahasa. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcstudio

Seiring berjalannya waktu, bahasa Indonesia pun semakin sering disepelakan, terutama bagi para siswa yang masih menduduki di bangku sekolah. Dari sekian banyak pelajaran yang telah saya terima ketika duduk di bangku SMA dulu, pelajaran bahasa Indonesia yang merupakan pelajaran yang paling berkesan bagi saya. Selain karena guru bahasa Indonesia yang mempunyai sifat humoris, tetapi beliau juga mempunyai cara uniknya mengajarkan kami untuk membiasakan diri menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Kami para siswa dan alumni SMA Xaverius 1 Palembang dituntut untuk menguasai bahasa Indonesia yang merupakan identitas bangsa Indonesia ini.

Pada kenyataannya, banyak anak muda yang selalu mengikuti perkembangan masa kini dengan mengubah bahasa Indonesia menjadi bahasa yang sedikit berlebihan atau lebih tepatnya bisa disebut sebagai bahasa gaul bagi para ABG saat ini. Mulai dari penulisan huruf-huruf maupun angka-angka yang diplesetkan menjadi sedemikian rupa, sehingga terasa aneh, berlebihan, konyol, dan lucu. Susunan huruf-huruf dan angka-angka itu menjadi tidak sesuai dengan aturan baku EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) sebagai pedoman berbahasa Indonesia yang baik dan benar. Namun bagi anak muda di masa kini, kalau tidak mengikuti bahasa yang mereka anggap lucu itu akan dianggap sebagai anak muda yang tidak gaul. Mungkin bagi mereka, bahasa gaul di sini merupakan seni dan kreatifitas bagi anak muda saat ini.

Menyambut globalisasi yang terus berkembang, kita harus membuka diri setiap waktu terhadap gelombang dunia informasi. Batas dunia kian menipis, begitu juga dengan batas Negara, hingga jati diri manusia yang akan bicara. Guru bahasa Indonesia saya sewaktu SMA dulu mempunyai kiat-kiat yang khusus supaya para muridnya mulai membiasakan diri untuk selalu menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar baik di lingkungan sekolah, maupun di luar sekolah. Setiap kali bertemu dengan beliau, bila dia menemukan salah seorang muridnya yang tidak sengaja mengucapkan bahasa khas daerahnya, maka dia langsung menegur muridnya dan berkata “Nilai bahasa Indonesia kamu -1.” Dengan kebiasaan beliau seperti ini, para murid pun sangat menjaga perkataan yang akan muncul ketika sedang berkomunikasi dengan beliau. Selain itu, beliau juga menghimbau para muridnya untuk membeli dan selalu membawa buku EYD (Ejaan Yang Disempurnakan) setiap pelajaran bahasa Indonesia berlangsung. Menurut beliau, bahasa itu berfungsi sebagai alat komunikasi dengan sesama manusia. Dalam hal ini, bahasa Indonesia merupakan bahasa nasional bagi bangsa Indonesia. Bahasa Indonesia ini juga berfungsi sebagai alat komunikasi yang mempersatukan seluruh rakyat Indonesia. Oleh karena itu, tidak semua orang dapat memahami bahasa daerah setiap suku di Indonesia, karena Indonesia beragam sukunya dan juga memiliki bahasa daerah yang cukup banyak.

Masih banyak orang yang tidak mengerti menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar, terutama di kalangan anak muda. Di dalam pergaulan anak muda saat ini, cenderung tidak menggunakan bahasa Indonesia yang benar, karena bagi mereka bahasa Indonesia itu terlalu formal untuk dipakai sebagai bahasa sehari-hari. Selain itu, bahasa Indonesia juga sudah semakin merosot karena harus bersaing dengan bahasa asing lainnya yaitu seperti bahasa Inggris, Mandarin, dan Jepang. Banyak orang yang beranggapan bahwa bahasa Indonesia itu lebih cocok digunakan pada saat sedang mengikuti acara-acara yang formal seperti saat berpidato dan menyampaikan ceramah. Bahkan bagi anak muda di masa kini, jika sudah pandai menguasai bahasa asing lainnya, maka akan dianggap sebagai anak muda yang gaul dan pintar sehingga terlihat lebih keren ketika berbicara menggunakan bahasa asing. Hal ini cukup memprihatinkan bagi bangsa Indonesia. Jika dari bahasa Indonesia saja kurang dibanggakan oleh rakyatnya, maka bagaimana bangsa Indonesia akan mengembangkan kekayaan lain yang dimilikinya.

Maka dari itu, untuk menjaga kelestarian dan kemurnian bahasa Indonesia, perlu adanya kerja sama antara rakyat serta pemimpin bangsa Indonesia ini. Jadi sebaiknya mulai sekarang mari kita membiasakan diri untuk menggunakan bahasa Indonesia menjadi bahasa sehari-hari yang dipakai. Jika kita bangga terhadap bangsa Indonesia, pasti kita juga bangga terhadap bahasa yang mempersatukan kita, yaitu bahasa Indonesia. Mari lestarikan bahasa Indonesia di negeri tercinta ini. Jangan takut menjadi anak muda yang tidak gaul karena menggunakan bahasa Indonesia sebagai bahasa sehari-hari, melainkan jadilah sosok anak muda yang bisa menjadi inspirasi bagi anak muda lainnya untuk mulai mencintai bahasa Indonesia. Melalui bahasa Indonesia kita bisa menciptakan beragam karya seni apapun yang dapat dimengerti oleh semua kalangan masyarakat Indonesia, baik dari yang usianya masih muda maupun yang sudah tua.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun