Pagi buta sepeda motor itu melaju dengan kecepatan tinggi di jalan perkampungan. Sesekali meliuk menghindari jalanan berlubang. Kadang berhasil kadang tidak. Melompat dan seperti tremor sepeda motor itu bergoyang-goyang.
Mengerikan membayangkan bagaimana jika sedikit saja lengah. Penumpang bisa jatuh terpental. Kalau langsung mati, masalah bisa selesai. Namun coba bayangkan jika terluka, sakit, cacat, bukankah itu sangat menyedihkan .
Disiplin diri memang harus. Tak ingin terlambat tiba di tempat. Tak ingin ketinggalan kereta. Tak ingin ingkar janji. Itu dapat dipahami.
Namun jangan sampai ketergesaan yang dilakukan mengancam keselamatan hidup kita. Tak ada satupun orang lain atau perusahaan mau bertanggung jawab ketika kita jatuh sakit, celaka ataupun cacat.
Mungkin sehari dua hari perusahaan yang kita perjuangkan setengah mati akan membantu ketika kita mengalami kecelakaan, namun di hari selanjutnya ketika kita sudah tidak bisa lagi berguna buat mereka dengan mudahnya mereka akan menyingkirkan dan melupakan kita.Â
Berkomitmen dengan diri sendiri untuk mempunyai kualitas diri yang baik memang sangat diperlukan. Namun tetap, keselamatan diri dan keselamatan keluarga harus tetap dinomorsatukan. Tidak boleh dikorbankan hanya karena ingin dianggap sempurna oleh orang lain.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H