Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Diary 18

27 Agustus 2020   05:45 Diperbarui: 27 Agustus 2020   05:48 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Di dalam rezeki yang kita terima, sebagiannya adalah milik orang lain.  Semakin sedikit yang kita berikan pada orang lain, maka semakin sedikit rezeki yang akan kita terima.  Semakin enggan kita mengeluarkan rezeki kita untuk orang lain, semakin enggan juga rezeki mendatangi kita.

Rasa takut mengalami kekurangan dalam kehidupan di depannya membuat orang menjadi takut pula berbagi pada sesama.   Menggenggam erat apa yang ia miliki dengan segenap jiwa.

Tidak ada salahnya berhati-hati pada hari esok.  Namun menjadi pelit yang berlebihan pada setiap hari yang dilalui juga tidak ada gunanya.  

Tuhan akan melihat seberapa besar kebutuhan kita, semakin besar kebutuhan kita semakin besar pula rezeki yang akan Ia berikan.

Jika dengan sedikit rezeki kita sudah dapat hidup dan juga menyimpannya, maka hanya sejumlah itulah yang akan kita terima.  Kita tidak akan pernah mendapat lebih dari apa yang kita butuhkan.

Namun jika kerap memberikan bantuan dan selalu menyisihkan sebagian rezeki kita untuk orang lain, maka rezeki akan mendatangi kita dengan lancarnya.

Jika suatu hari kita tak mendapatkan rezeki yang seharusnya kita dapat, maka mungkin saja itu adalah sebuah teguran bagi kita karena selama ini kurang berbagi?

Berbagilah sehingga tidak akan ada yang mempersulit datangnya rezeki kepada kita.

Mungkin dengan sikap pelit kita bisa kaya raya, namun bermurah hati pada orang lain itu juga tidak akan membuat kita miskin.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun