Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Purnama Bertahta

20 Januari 2019   23:05 Diperbarui: 20 Januari 2019   23:22 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Di mana kau kekasih ketika purnama bertahta di atas kepala

Ketika suara-suara malam riuh bersahutan

Ketika kabut mulai mengembun

Ketika aku terkapar dalam lelah berkepanjangan

Menantimu tanpa jera

Meski harus mengulangi luka yang sama

Sedang apa kau kekasih ketika aku tak bersamamu

Adakah sedikit rindu padaku di benakmu

Seperti aku yang selalu rindu padamu

Menghitung rasa demi rasa untukmu

Lewati malam hingga suara suara pagi menggem

Lalu pikirku beralih tak lagi melulu tentangmu

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun