Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Bunda

3 Oktober 2016   08:24 Diperbarui: 3 Oktober 2016   16:49 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

 Memandangimu

Sepertinya aku berkaca pada sebuah cermin buram

Untuk dua puluh tahun ke depan

Kulihat kerut keriut di rupamu

Yang menunjukkan seberapa banyak waktu telah kau lalui

Kuperhatikan kakimu terseret - seret

Membuktikan telah berjuta-juta langkah kau tempuh

Kudengarkan suara pelan terbata-bata dengan seksama 

Begitu banyak kata bijak yang tercurah dari bibirmu

Mencoba menjadi

Bagaimana rasanya

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun