Mohon tunggu...
Prima Marsudi
Prima Marsudi Mohon Tunggu... Guru - Indahnya menua.

Wanita yang ingin jadi diri sendiri tetapi tidak bisa karena harus memikirkan orang-orang yang disayanginya.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

[Puisi] Ini Rumah-rumahan Kita

3 Juli 2016   07:53 Diperbarui: 3 Juli 2016   09:01 64
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Ini bukan mauku, sungguh

Tiba-tiba saja ini terjadi

Seperti dulu saat ku kecil

Main rumah-rumahan

Seperti main dokter-dokteran

Aku dokternya, dan kalian pasiennya

Butiran Coklat M&Ms warna warni menjadi tablet-tablet obat kita

Seru

Lalu sekarang aku dan kamu

Main rumah-rumahan

Aku sang Ibu

Kau sang ayah

Ada anak-anak kita juga

Seru?

Tidak! tidak sama sekali

Rumah-rumahan kita adalah drama

Rumah-rumahan kita sandiwara

Rumah-rumahan kita tanpa pondasi

Rumah-rumahan kita terlalu rapuh

Sedikit angin saja akan mampu meluluhlantakkan rumah-rumahan kita

Dan satu hal lagi yang tak menjadikannya seru

Kita bukan lagi kanak-kanak

Kita sudah terlalu tua untuk terus bermain-main...

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun