Mohon tunggu...
PRIMA IDRIS
PRIMA IDRIS Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa pendidkan ilmu hubungan internasional Universitas Tanjungpura

hai semua perkenalkan saya merupakan seorang mahasiswa yang memiliki minat untuk membahas isu-isu nasional dan internasional di berbagai bidang.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Polemik Impor Pupuk secara Masif bagi Ekonomi Agraria Indonesia

19 Mei 2024   18:45 Diperbarui: 19 Mei 2024   19:13 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Indonesia dikenal sebagai negara agraris, walaupun pemerintah telah melakukan pemusatan sektor perekonomiannya ke arah sektor industrialisasi, tetapi GBHN masih menetapkan adanya dukungan pada sektor pertanian. Pertanian merupakan satu dari banyaknya mata pencaharian dari sebagian besar seluruh penduduk Indonesia, ini berarti jika pemerintah berniat untuk berusaha menaikkan taraf perekonomian bangsa, melakukan program swasembada pangan dan menghapuskan serta mengurangi presentase kemiskinan, maka evaluasi dan revisi kegiatan di sektor pertanian merupakan salah satu langkah yang paling efektif untuk mendorong potensi peningkatan indeks kemajuan ekonomi tersebut.

Perdagangan internasional sebagai wadah untuk melengkapi kebutuhan para konsumen akan barang--barang yang tidak tersedia atau bahkan mungkin barang--barang yang tidak mampu untuk memenuhi seluruh kebutuhan pasar domestik baik itu digunakan untuk konsumsi masyarakat umum maupun digunakan sebagai konsumsi para pelaku usaha. 

Adapun kegiatan perdagangan lingkup internasional itu sendiri terdiri dari kegiatan ekspor yang merupakan sebuah kondisi dimana kegiatan perdagangan dilakukan keluar dari Negara asal kepada Negara yang melakukan permintaan akan barang yang dibutuhkan tersebut. Selain ekspor, perdagangan lingkup internasional juga terdiri dari kegiatan impor yang mana kegiatan tersebut dimaksudkan sebagai cara masuknya produk ke suatu negara dari negara lain.

Pembangunan sebagai usaha untuk pemerataan di bidang pertanian selain untuk mewujudkan sektor pertanian yang lebih maju dan efisien, juga untuk mensejahterakan kehidupan para petani di negara ini. 

Berbagai bentuk kebijakan yang berkaitan langsung dengan proses pertumbuhan dan pemerataan ekonomi juga diperlukan sebagai upaya untuk meningkatkan tingkat efisiensi produksi pertanian, sistem distribusi, perdagangan, pengembangan wilayah dan investasi pada sektor pertanian. 

Salah satu bentuk kebijakan yang diperkirakan dapat meningkatkan produksi sektor pertanian adalah penerapan teknologi usahatani antara lain penggunaan pupuk sebagai salah satu input usahataninya. Terutama bagi petani yang menggunakan proses produksi yang berbasis lahan, dimana suatu usahatani meskipun telah menggunakan faktor produksi yang lain secara optimal tetapi tidak dapat mencapai tingkat produksi yang maksimal untuk mendapatkan keuntungan yang tinggi.

Dengan memanfaatkan pupuk secara optimal, proses peningkatan produksi pertanian tidak selalu harus dicapai dengan ekstensifikasi lahan, terutama di daerah-daerah dimana ekstensifikasi sudah semakin sulit untuk didilakukan. Menurut data yang dilansir dari Direktorat Jenderal Bea Cukai yang diolah oleh Badan Pusat Statistik (BPS), Indonesia mengimpor pupuk sebanyak 6,39 juta ton per tahun 2022.

Negara asal impor pupuk terbesar untuk Indonesia adalah Kanada, Tiongkok dan dilanjutkan dengan Rusia. Indonesia juga terbilang banyak membeli pupuk dari negara seperti Mesir, Yordania, Laos, Australia, Belarusia, Vietnam, dan sejumlah negara-negara lainnya. Indonesia banyak mengimpor pupuk dikarenakan kapasitas produksi pupuk lokal belum mampu mencukupi kebutuhan petani di dalam negeri. Kebutuhan pupuk pertanian di dalam negeri sangatlah banyak, mencapai 13 juta ton pertahun. Tetapi, produksi di dalam negeri hanya mampu untuk memenuhi kebutuhan sebesar sejumlah 3,5 juta ton. Jumlah yang sangat berbeda jauh dari yang benar benar di butuhkan oleh para petani lokal.  

Impor pupuk dapat memiliki banyak sekali dampak yang signifikan pada kondisi sistem perekonomian Indonesia. Beberapa masalah yang dapat diidentifikasi terkait dengan dampak impor pupuk terhadap kondisi perekonomian Indonesia termasuk:

  • Salah satu masalah utama yang perlu mendapatkan atensi adalah ketergantungan Indonesia pada impor pupuk untuk memenuhi kebutuhan pertanian di dalam negeri. Ketergantungan ini membuat Indonesia rentan terhadap fluktuasi harga pupuk di pasar internasional dan kendala pasokan yang dapat timbul kapan saja akibat perubahan kebijakan atau gangguan di wilayah negara-negara produsen pupuk.
  • Saat ini dunia sedang mengalami krisis pupuk akibat berbagai macam konflik yang ada di dunia. Hal ini tentu saja juga akan berpengaruh ke dalam kondisi pasar pupuk yang ada di Indonesia.

Presiden Joko Widodo sempat mengungkapkan bahwa saat ini Indonesia sedang mengalami kesulitan dalam mendapatkan pasokan pupuk serta bahan baku pembuat pupuk itu sendiri seperti yang dialami juga oleh beberapa negara lain dikarenakan efek dari situasi konflik antara Rusia dan Ukraina.

Oleh karena itu, untuk mengatasi kondisi ketergantungan yang ada, maka Presiden Joko Widodo meminta agar petani dari daerah lain untuk mengikuti aksi para petani di Kabupaten Tuban, Jawa Timur, untuk melakukan penggunaan pupuk organik. Menurutnya, penggunaan pupuk organik memiliki lebih banyak kelebihan yang dapat menguntungkan para petani, yaitu dapat digunakan sebagai alternatif pupuk di saat stok pupuk kimia sangat sulit untuk didapatkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun