Sungguh sangat jarang di negeri ini film yang mencerdaskan dan mencerahkan. Apalagi yang mewarnai bioskop. Pernah saya dan isteri pergi ke bioskop, pilihan film yang ada bersifat hantu dan horor semua. Sampai-sampai saya berpikir apakah pola pikir masyarakat Indonesia sudah sedemikian horor atau mitisnya hingga film-film yang ada bersifat hantu dan horor.
Salah satu film yang layak untuk ditonton adalah "Tampan Taylor" yang terinspirasikan dari sebuah kisah nyata.
Film ini bercerita tentang dinamika kehidupan manusia, yang dalam hal ini adalah Topan (yang diperankan Vino G. Bastian) dan Bintang, anaknya (yang diperankan Jefan Nathanio).
Film ini bercerita tentang nasib seorang ayah bersama anaknya yang telah kehilangan banyak hal, yaitu isteri, harta dan profesinya. Satu-satunya yang tersisa adalah tekad dan harapan. Berbagai profesi, coba dijalani oleh Topan, namun semua profesi itu tidak berjalan mulus. Bahkan ketika harapan untuk mencapai impian itu tampak mulai terbuka, ujian kembali menerpanya.
Namun nampaknya Tuhan tidaklah akan pernah membiarkan hamba-Nya yang memiliki tekad untuk mewujudkan impiannya.
Film ini sangat menarik ditinjau dari berbagai sisi karena berusaha memotret realitas sosial sebanyak mungkin. Dan film ini menjadi pilihan yang baik daripada film-film hantu dan horor yang masih mewarnai cinema Indonesia, serta film-film Barat yang selalu dipenuhi bumbu seks dan kekerasan.
Salam Grapho. Salam Perubahan yang Lebih Baik. Salam Sukses Bahagia.
Max Hendrian Sahuleka (Founder Primagraphology Consulting)
http://primagraphology.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H