Beberapa waktu yang lalu saya pernah menulis artikel tentang "The Power of Words”. Kita melihat bahwa betapa besar pengaruh kata-kata yang kita ucapkan pada kehidupan orang lain. Kata-kata yang kita ucapkan bisa memotivasi atau menurunkan semangat orang lain, bisa mengakibatkan perdamaian atau perang, bisa membuat orang lain menyukai kita atau membenci kita seumur hidup!
Tanpa kita sadari, selain mengucapkan kata-kata kepada orang lain, sebenarnya setiap hari kita juga mengeluarkan kata-kata yang ditujukan kepada diri sendiri. Itu yang namanya self-talk. Para peneliti menemukan bahwa kebanyakan orang melakukan Self-Talk sebanyak 50.000 kali per hari. Angka ini jauh lebih banyak daripada apa yang kita katakan kepada orang lain. Dan pengaruhnya juga tidak kalah dahsyat dibanding dengan kata-kata yang ditujukan kepada orang lain.
Sejak mulai bangun pagi, kita melakukan self talk. ”Ah, masih ngantuk, tidur lagi aja”. Ketika perut lapar kita berkata dalam hati: ”enaknya makan apa ya?”
Sayangnya, banyak di antara self-talk itu yang bersifat negatif:
“Saya tidak berbakat jadi seorang marketing …”
”Background saya bukan orang teknik, jadi saya pasti tidak bisa ...”
”Apa pun yang saya perbuat, tidak ada yang pernah berhasil bagi saya ...”
”Saya tidak akan pernah bisa berhenti merokok ...”
Dan yang menyedihkan, ucapan-ucapan dalam hati yang bersifat negatif itu dibiarkan tanpa kendali, selama bertahun-tahun.
Inilah yang oleh psikolog disebut sebagai ”bahasa budak” atau ”bahasa korban” (victim language). Bahasa korban sungguh terus membuat Anda berada dalam pola pikir seorang korban. Ini semacam hipnosis diri yang membuai Anda ke dalam keyakinan bahwa Anda tidak layak dicintai dan tidak kompeten.
Agar dapat mewujudkan mimpi-mimpi kita, kita perlu melepaskan ”bahasa korban” dan mulai berbicara kepada diri sendiri sebagai seorang pemenang:
”Saya mampu mengerjakannya ...”
”Saya tahu ada pemecahan masalah untuk perkara ini ...”
”Saya cukup cerdas dan cukup tangguh untuk membereskannya ...”
”Segala sesuatu yang saya makan membantu saya mempertahankan berat tubuh yang terbaik.”
”Saya bisa berhenti merokok ..”
”Saya bisa berhenti minum minuman keras ...”
Mengapa Self-Talk itu penting? Karena apa yang kita ucapkan atau pikirkan, akan diprogram ke dalam pikiran bawah sadar.
Pikiran Bawah Sadar