Mohon tunggu...
primadani andini
primadani andini Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

hobi menulis, tetapi random aja, ngarang cerita

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Ponsel sebagai Media Pembelajaran di Era Perkembangan Teknologi Saat Ini

26 Maret 2023   11:41 Diperbarui: 26 Maret 2023   11:44 1404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menurut Pavlov dalam Pranowo (2017:28), menyebutkan belajar adalah proses membentuk asosiasi antara stimulus dan respons secara reflektif. Belajar adalah suatu kegiatan untuk mendapatkan ilmu pengetahuan. Untuk mendapatkan ilmu pengetahuan baru, haruslah melewati tahap pembelajaran. Pembelajaran merupakan sebuah proses belajar untuk mendapatkan pemahaman mengenai suatu hal. Menurut Nini dan Moli (2021:7), proses pembelajaran adalah aktivitas yang direncanakan, dilakukan, dan dievaluasi oleh guru.

Dalam sebuah proses pembelajaran, seorang guru memerlukan media pembelajaran agar bisa menyampaikan materi ajar kepada peserta didik. Menurut Gerlach dan Ely dalam Hasnida (2014:23) mengemukakan, media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, kejadian yang membangun suatu kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Menurut Heinich, dkk, dalam Hasnida (2014:24) mengemukakan, medium adalah perantara yang mengantarkan informasi antara sumber dan penerima. Sedangkan, menurut Dewi Salma Prawiradilaga dalam Hasnida (2014:24) mengemukakan, pembelajaran diartikan sebagai kegiatan belajar-mengajar konvensional, di mana guru dan peserta didik langsung berinteraksi. Dari pengertian-pengertian tersebut, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran merupakan perantara yang mengantarkan proses pembelajaran antara guru dengan peserta didik.

Ketika teknologi berkembang, media pembelajaran pun ikut berkembang. Pada tahun 1657, Johan Amos Comenius menulis sebuah buku yang berjudul Orbis Sensualium Pictus (Dunia Tergambar) yang diterbitkan pertama kali di tahun itu untuk anak sekolah memperoleh pelajaran. Buku itu merupakan sebagai awal dari adanya sarana belajar bagi peserta didik. para pendidik mulai menyadari pentingnya sarana belajar bagi siswa melalui semua indra yang mereka punya. Pada abad ke-20, dengan masuknya teknologi, orang-orang memanfaatkan radio sebagai media pembelajaran audio. Kemudian, teknologi semakin canggih dan media pembelajaran pun semakin berkembang. Apalagi dengan adanya internet sekarang, semua keperluan menjadi makin mudah, termasuk untuk proses pembelajaran.

Saat ini, dengan adanya internet, handphone menjadi media pembelajaran yang sering digunakan oleh peserta didik. Dengan berkembangnya merek dan model handphone, hampir semua orang memiliki benda berbentuk pipih tersebut. Handphone sudah menjadi kebutuhan hidup sehari-hari di semua kalangan usia, di semua strata kehidupan. Adanya internet, lebih memudahkan orang-orang dalam menggunakan handphone. Pasalnya, pada akhir tahun 2019, dengan munculnya virus Covid-19, menjadikan semua aktivitas di luar rumah dibatasi, baik itu oleh diri sendiri, keluarga, bahkan pemerintah pun membatasi adanya aktivitas di luar rumah, sampai diadakannya PPKM (Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat).

Pada masa pandemi, hampir semua sekolah melaksanakan pembelajaran Daring (Dalam Jaringan). Pemerintah juga menghimbau kepada seluruh sekolah di Indonesia untuk melaksanakan pembelajaran Daring di rumah. Pembelajaran Daring tersebut mengharuskan semua peserta didik memiliki handphone untuk dapat menerima pesan dari guru, untuk pembelajaran, seperti apabila terdapat materi yang akan guru sampaikan, tugas yang harus peserta didik kerjakan, juga sebagai alat komunikasi dengan guru. Jika terdapat materi yang kurang paham, peserta didik dapat menanyakannya langsung kepada guru, atau meminta izin untuk bertemu bertemu secara langsung dengan guru tersebut. Dengan adanya handphone sebagai media pembelajaran, semua menjadi mudah, walaupun awalnya begitu sulit dan membingungkan, baik itu untuk guru, maupun untuk peserta didik.

Dengan adanya handphone, membuat pekerjaan menjadi mudah, namun tak sedikit orang tua yang merasa tidak puas dengan handphone sebagai media pembelajaran pada saat ini, terkecuali bagi orang tua yang berprofesi sebagai pendidik. Para orang tua yang berprofesi sebagai pendidik atau pengajar dapat mengetahui peran handphone sebagai media pembelajaran, karena mereka juga merasakan betapa banyak sekali manfaat yang didapat dari handphone ini.

Media dirancang dan dibuat untuk mempermudah proses pembelajaran bagi guru dan peserta didik. Maka dari itu, handphone berfungsi sebagai media komunikasi, yang dari fungsinya tersebut dapat juga dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. dengan adanya handphone yang memiliki banyak sekali fitur, membuat handphone atau yang biasa kita kenal dengan ponsel ini, memiliki banyak sekali aplikasi, apalagi jika telah terhubung menggunakan internet. Menurut data dari pencarian Google, hampir 5 miliar yang mengakses Google dalam 0,60 detik. Dengan riset tersebut, membuktikan bahwa memang teknologi ini semakin canggih. Meskipun terdapat benda elektronik, seperti laptop, komputer, tablet, dan lain sebagainya, namun tidak semua orang memiliki benda-benda tersebut. Tetapi, hampir semua orang memiliki ponsel, karena saat ini terdapat berbagai macam model ponsel dengan harga terjangkau. Maka, masyarakat pun dapat memiliki ponsel, dari kalangan bawah, apalagi kalangan atas. Tetapi model ponsel yang digunakan haruslah model ponsel android.

Terdapat banyak sekali manfaat yang diperoleh dengan ponsel sebagai media pembelajaran ini, yaitu untuk mengatasi batas ruang dan waktu, sehingga proses pembelajaran dapat dilakukan kapan saja dan di mana saja. Selain itu, dengan menggunakan berbagai aplikasi pada ponsel, yang juga terhubung ke internet, membuat guru dan peserta didik mendapat referensi pembelajaran dari mana saja, seperti dari Youtube, Google, Instagram, fitur Google yang lain (Play Book). Kemudian, untuk mencari atau meminjam buku, tidak perlu datang ke perpustakaan, karena terdapat aplikasi dari perpustakaan atau dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan yang menyediakan berbagai buku. Tinggal diinstal saja aplikasi tersebut pada Google Play Store.

Di dalam ponsel juga dapat mengadakan rapat secara virtual dengan menggunakan aplikasi Google Meet atau Zoom Meeting. Selain itu, pendidik atau guru juga dapat mengirim materi dan memberikan tugas kepada peserta didik dengan mudah. Tidak hanya melalui pesan WhatsApp saja, tetapi ada pula aplikasi untuk mengumpulkan segala macam materi, tugas, dan dokumen lainnya, yaitu dengan menggunakan aplikasi Google Classroom atau Edmodo. Jika tidak bisa menggunakan semua aplikasi tersebut, tidak perlu khawatir. Karena, semua sudah ada pada Google. Ponsel lebih unggul sebagai media pembelajaran dikarenakan bentuk ponsel yang ringan dan mudah dibawa ke mana-mana, jika dibandingkan dengan benda elektronik lainnya yang juga dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran.

Ponsel sebagai media pembelajaran memang banyak sekali manfaatnya, namun selain manfaat positif yang diperoleh, terdapat juga dampak negatif dari ponsel ini yang dipakai media pembelajaran. Dampak negatif tersebut di antaranya, yaitu siswa menjadi malas dan malah bermain game dari ponsel, peserta didik malah sering membohongi orang tua mereka dengan alasan sedang belajar yang sebenarnya sedang chatting atau bermain game bersama teman-temannya. Selain itu juga, peserta didik ataupun pendidik sendiri menjadi lupa waktu dikarenakan terlalu sibuk dan asyik dengan ponsel mereka, sehingga tidak hanya lupa waktu, tetapi lupa akan keberadaan orang-orang sekitar juga kerap terjadi. Dengan terus memainkan ponsel juga, akan memicu ketergantungan yang tidak disadari oleh manusia, juga bisa saja manusia tersebut rentan stress disebabkan oleh terlalu sering menggunakan ponsel. Ponsel memiliki layar yang berasal dari sinar yang dimunculkan oleh baterai yang berada pada ponsel tersebut. Sinar yang berasal dari layar ponsel dapat menyebabkan mata manusia menjadi sedikit pusing jika terlalu lama menatap layar ponsel. Otot leher pun tak jarang pegal dan sakit, karena ketika seseorang memainkan ponsel, maka orang itu akan menunduk ke bawah.meskipun tidak menunduk, tetapi tetap saja pandangan menatap ke arah bawah. Dampak negatif yang ditimbulkan juga yaitu tumbuhnya sel kanker pada tubuh. Sering sekali seseorang menaruh ponsel mereka di dekatnya.hal tersebut dapat memicu tumbuhnya sel kanker dalam tubuh. Pancaran radiasi dari ponsel disekitar, dapat meningkatkan risiko tumbuhnya sel kanker tersebut hingga jaringan abnormal dalam tubuh. Sel kanker yang ditimbulkan bisa berupa kanker kulit, hingga kanker pada anggota tubuh yang lain, yang biasa terpapar radiasi di ponsel.

Ponsel dapat menurunkan minat baca pada anak. Menurut data majalah Komputer Aktif (no. 50/26 Maret 2003) berdasarkan survei Siemens Mobile Lifestyle III dalam Suhartono (2019:45), menyebutkan bahwa 60 persen remaja usia 15-19 tahun dan pascaremaja lebih senang mengirim dan membaca SMS daripada membaca buku, majalah, atau koran. Penggunaan ponsel secara berlebihan juga dapat mengganggu perkembangan anak. Dengan canggihnya fitur-fitur pada ponsel, seperti kamera, game, dan lain-lain, akan mengganggu peserta didik dalam pelajaran. Ketika proses pembelajaran berlangsung, terkadang peserta didik disibukkan dengan panggilan pada ponsel mereka, SMS, game, WhatsApp, chatting yang lainnya, malah peserta didik tak jarang yang dapat atau tak sengaja membuka situs-situs yang kurang pantas dilihat untuk anak. Jika dibiarkan, hal tersebut akan merusak prestasi belajar anak yang menyebabkan menjadi menurun, yang menjadikan generasi yang lemah. Anak-anak juga sulit sekali dinasihati. Adanya ponsel juga, apalagi yang tersambung dengan koneksi dengan internet, menjadikan mereka rawan mendapat tindak kejahatan, seperti bullying, ataupun teror dari nomor yang tidak dikenal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun