Sick Building Syndrome adalah jenis sindrom yang diakibatkan lingkungan rumah yang tidak sehat. Sindrom ini bisa mengancam siapa saja termasuk keluarga Indonesia. Efek yang ditimbulkan beranekamacam dari sekedar iritasi hingga gangguan organ dalam. Salah satu penyebab sumber sick building syndrome adalah penggunaan cat berpelarut solvent.
Seyogyanya, rumah menjadi tempat dimana kita bisa merasa aman dan nyaman. Rumah yang baik harus bisa memberika perlindungan secara fisik dan secara mental. Sayangnya, hal tersebut tidak akan bisa terjadi apabila rumah kita malah menyebabkan sick building syndrome. Sick building syndrome adalah suatu kondisi dimana para penghuni bangunan mengalami gangguan kesehatan akibat lingkungan rumah yang toksik.
Beberapa efek kesehatan sick building syndrome adalah sebagai berikut:
- Iritasi mata
- Iritasi saluran pernafasan
- Iritasi kulit
- Gangguan pernafasan
- Gangguan organ dalam (pada paparan jangka panjang yang intens)
Bahkan meski Anda tak merasa dirugikan, secara jangka panjang efek yang ditimbulkan bisa terus menghantui. Pada anak-anak, sick building syndrome bahkan dapat membuat perkembangan kecerdasannya terhambat. Demikian juga fisik dan mentalnya.
Untuk bisa mengatakan gangguan-gangguan di atas sebagai gangguan sick building syndrome atau tidak sendiri, maka kita harus memastikan bahwa yang mengalami sindrom tersebut bukan hanya satu orang. Keberadaan sindrom ini akan semakin meyakinkan bila yang mengalami adalah seluruh penghuni gedung dan terjadi dalam jangka waktu yang relatif lama.
Efek Non Kesehatan Juga Harus Segera Dicegah
Adanya gangguan sindrom ini tidak hanya berakhir pada masalah kesehatan saja. Sebab, dengan kondisi fisik dan mental yang terganggu, tentu performa kita juga akan menurun. Seorang pekerja yang beraktivitas di gedung perusahaan yang menyebabkan sindrom ini tidak akan bisa menunjukkan performa terbaiknya. Hal ini secara tidak langsung dapat menyebabkan penurunan omset perusahaan. Padahal, jumlah kasus sindrom ini tidaklah sedikit. Berdasarkan data dari WHO, diketahui bahwa sekitar 30% bangunan di dunia menyebabkan sick building syndrome. Hanya saja sindrom ini sering disepelekan sehingga tidak banyak diketahui. Oleh karena itu, sick building syndrome adalah sindrom yang harus segera dicegah.
Sebagai pencegahannya, diperlukan upaya-upaya untuk menjauhkan atau meminimalisir sumber sindrom ini. Beberapa sumber sick building syndrome adalah akibat paparan mikroorganisme, jamur, hingga bahan-bahan polimer seperti cat. Keberadaan paparan tersebut bisa dimiminalisir dengan kiat-kiat tersendiri.
Jenis Cat Penyebab Sick Building Syndrome
Sebagaimana yang disebutkan di atas, sick building syndrome adalah sindrom yang salah satunya disebabkan cat. Namun, tentu tidak semua cat bisa menyebabkan sindrom ini. Jenis cat penyebab sick building syndrome adalah jenis cat dengan pelarut solvent. Cat jenis ini memiliki kandungan logam berat dan VOC (Volatile Organic Compounds) yang tinggi. Zat-zat tersebut akan menguar dari lapisan cat di dinding atau kayu dan membuat udara ruangan terpolusi. Kondisi ini akan semakin memburuk bila sistem ventilasi bangunan kurang bagus.
Memilih Cat yang Aman
Sebagai salah satu solusi untuk menjauhkan diri dari sindrom ini, sebaiknya dipilih jenis-jenis cat yang menggunakan pelarut air. Berbeda dengan pelarut solvent yang banyak menggunakan bahan toksik, air merupakan zat yang tidak perlu lagi diragukan keamanannya. Namun, agar lebih jelas, sebaiknya kita mengkonfirmasi keamanan jenis cat seperti ini dari adanya sertifikat pengakuan aman yang berasal dari lembaga yang terpercaya. Kita bisa meminta scan sertifikat yang asli sebagai bukti bahwa klaim aman yang ditampilkan bukan sekedar self proclaim belaka.
Sumber: Sick Building Syndrome