Salsabilla Al Khanza dan Aris Abdullah Syauqi Yulson, mahasiswa dari Fakultas Kedokteran Universitas Andalas, menjadi pemateri dalam acara ini. Salsabilla membawakan materi tentang "Pencegahan dan Penanggulangan Stunting", sementara Aris membahas "Gizi Seimbang". Mereka didampingi oleh dosen penanggung jawab lapangan, Yeffi Masnarivan, SKM., M.Kes., yang juga menyampaikan materi tentang strategi pencegahan dan penanggulangan stunting di Sumatera Barat. Selain itu, beliau memperkenalkan aplikasi "Gizi Anakku" yang memudahkan pengisian data tumbuh kembang anak di posyandu, mengkategorikan status gizi balita, dan memungkinkan orang tua memantau pertumbuhan anak mereka melalui ponsel.
Aplikasi "Gizi Anakku" memungkinkan penginputan data seperti jenis kelamin, tanggal lahir, tinggi badan, dan berat badan balita. Dengan data ini, aplikasi dapat menunjukkan status gizi anak dan membantu kader posyandu menentukan apakah anak tersebut mengalami stunting atau tidak. Selain itu, aplikasi ini juga dilengkapi dengan fitur edukasi tentang stunting dan contoh menu makanan bergizi seimbang untuk anak, yang diharapkan dapat membantu kader dan orang tua dalam memberikan asupan gizi yang optimal.
Metode penyampaian yang interaktif, termasuk sesi tanya jawab dan demonstrasi penggunaan aplikasi, membuat peserta sangat antusias. Salah satu peserta bahkan diminta untuk mencoba langsung menggunakan aplikasi tersebut, sehingga mereka tidak hanya mendapatkan teori, tetapi juga pengalaman praktis.
Selain itu, dalam upaya mendukung pengukuran tumbuh kembang anak secara lebih akurat, Puskesmas Tarusan juga telah membantu menyalurkan bantuan dari Kemenkes berupa dua set antropometri. Bantuan ini diharapkan dapat mempermudah kader posyandu dalam melakukan pemantauan rutin terhadap status gizi anak-anak di Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia.
Kerjasama antara mahasiswa KKN dan pemerintah nagari diharapkan dapat membawa dampak jangka panjang terhadap perubahan perilaku kesehatan masyarakat, khususnya dalam memastikan asupan gizi ibu dan anak terjaga dengan baik untuk mencegah stunting di Nagari Sungai Nyalo Mudiak Aia. Kegiatan ini tidak hanya memberikan edukasi, tetapi juga mendorong partisipasi aktif dari masyarakat untuk lebih peduli terhadap kesehatan anak-anak mereka. Dengan demikian, kasus stunting di wilayah ini dapat ditekan secara signifikan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H