BPJS Kesehatan (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan) merupakan salah satu bagian dari program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan dan memenuhi kebutuhan masyarakat khususnya masyarakat yang membutuhkan atau masyarakat menengah kebawah. Hadirnya BPJS Kesehatan ditengah tengah masyarakat harusnya dapat memberikan bantuan yang cukup berarti bagi masyarakat dan harusnya dapat lebih mempermudah masyarakat yang kurang mampu untuk menjangkau kebutuhan perawatan difasilitas kesehatan. Namun faktanya ternyata justru penggunaan jaminan kesehatan BPJS tidak memberikan pengaruh yang berarti bagi masyarakat untuk mendapatkan fasilitas kesehatan di puskermas ataupun rumah sakit. Sebagai salah satu bagian dari petugas kesehatan difasilitas kesehatan saya sering melihat bagaimana masyarakat dibuat bingung oleh banyaknya peraturan dan kebijakan yang harus di penuhi hanya untuk menggunakan BPJS sebagai jaminan kesehatan mereka. Â Â Â
Mungkin semua orang berfikir jika mereka memiliki asuransi kesehatan yang berasal dari pemerintahan mereka akan jauh lebih mudah untuk mendapatkan akses perawatan, khususnya di fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah. Hal itulah yang membuat banyak masyarakat khususnya menengah kebawah tertarik untuk menggunakan BPJS Kesehatan sebagai asuransi kesehatan mereka. Pada prateknya ternyata banyak peraturan dan kebijakan yang membuat masyarakat menjadi bingung dan kesulitan hanya untuk mengurus serta mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan, tidak jarang pula banyak yang terlambat mendapatkan perawatan kesehatan hanya karena susahnya mengurus penggunakan jaminan kesehatan BPJS di rumah sakit atau fasilitas kesehatan lainnya.
Petugas kesehatan sebagai salah satu sarana untuk membantu masyarakat dalam mendapatkan haknya sebagai salah satu peserta asuransi kesehatan BPJS justru terkadang merekalah yang membuat masyarakat pengguna BPJS Kesehatan ini menjadi bingung. Sebagai contoh yang sudah beberapa kali saya temui saat berinteraksi langsung dengan pasien disalah satu fasilitas kesehatan, mereka bercerita perihal kebingungan mereka saat ingin mendapatkan perawatan di fasilitas kesehatan. Pertama tama mereka datang ke fasilitas kesehatan ditingkat pertama lalu mereka di minta untuk pergi ke fasilitas kesehatan ditingkat kedua dan sesampainya mereka di fasilitas kesehatan tingkat kedua mereka kembali diminta untuk balik ke fasilitas kesehatan tingkat pertama dan hal ini terus terjadi secara berulang ulang. Hal ini terus terjadi karena mereka yang berada di kalangan menengah kebawah tidak memiliki pilihan lainnya untuk mendapatkan perawatan kesehatan dikarenakan harga yang ditawarkan oleh asuransi kesehatan akan jauh lebih murah.
Mereka sendiri bertanya dan mengatakan apakah karena kami pengguna asuransi kesehatan BPJS oleh karenanya kami tidak di prioritaskan. Mereka merasa bingung dan kurang puas terhadap pelayanan kesehatan yang ada, khususnya penjelasan yang diberikan oleh petugas kesehatan. Mereka mengatakan jika memang harus dirujuk kenapa tidak diberikan penjelasan dengan jelas atau dapat diberikan surat rujukan yang jelas. Interaksi atau hubungan sosial antara petugas kesehatan dan pasien pengguna BPJS yang sangatlah kurang dan harus ditingkatkan menimbulkan banyak masalah dan asumsi buruk yang berkembang dimasyarakat.
Interaksi sosial yang baik antara petugas kesehatan di fasilitas kesehatan dan pasien pengguna BPJS akan menghilangkan asumsi buruk yang berkembang dimasyarakat terkait kesenjangan sosial di fasilitas kesehatan. Interaksi yang baik antara petugas kesehatan dan pasien pengguna BPJS juga akan mengoptimalkan penggunaan fasilitas kesehatan yang telah disediakan oleh pemerintah.
Untuk mencapai interaksi sosial yang baik antara petugas kesehatan dengan pasien pengguna BPJS diperlukan adanya jembatan komunikasi yang menghubungkan keduanya. Jembatan komunikasi disini sendiri mungkin dapat berupa kotak saran khusus pengguna fasilitas kesehatan BPJS. Disini media komunikasi seperti ini dapat disediakan disetiap tempat perawatan kesehatan yang menerima pasien asuransi kesehatan BPJS. Setiap keluhan dan saran yang dikeluarkan oleh setiap pengguna asuransi kesehatan dapat ditampung dikotak tersebut.
Jembatan komunikasi ini sebenarnya tidak harus hanya berupa kotak saran tetapi dapat berupa hal lainnya yang dapat meningkatkan interaksi sosial antara petugas kesehatan dan pasien pengguna BPJS Kesehatan. Komunikasi yang berjalan dengan baik akan menghasilkan interaksi sosial yang baik pula antara petugas kesehatan dan pasien pengguna BPJS Kesehatan. Perawatan yang optimal, penggunaan fasilitas kesehatan yang memadai akan meningkatkan kepuasan pasien dan perubahan asumsi yang buruk terkait sebagai pengguna BPJS Kesehatan. Jika hal ini terus berjalan maka tujuan utama dari adanya BPJS Kesehatan yaitu untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dalam bidang kesehatan dapat terpenuhi.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H