[caption id="attachment_134775" align="alignleft" width="384" caption="SRITI YAKIN. Juara bertahan Piala Walikota 2010 kategori putra, tim Sriti Surabaya yakin mampu mempertahankan predikat juaranya. Pasalnya atlet andalannya, Kuswanto siap untuk melakukan pukulan poin."][/caption] KLUB sofbol Sriti Surabaya dan Hawks Surabaya berpeluang besar mempertahankan predikat juara Piala Walikota Surabaya 2011 di Lapangan Sofbol Jatim, Jl. Raya Dharmawangsa, yang akan berlangsung mulai 8 – 29 Oktober.
Dalam pertempuran memperebutkan prestise dan prestasi juara yang diikuti tujuh klub putra dan empat klub putrid itu, Sriti merupakan juara bertahan putra tahun 2010. Sedangkan Hawks merupakan juara bertahan putri tahun lalu.
“Saya sarankan anak-anak tetap bermain menyerang dan waspada, jangan sampai memberi kesempatan lawan untuk mengambil poin,” kata pembina dan pelatih tim Sriti, Abdullah Choirul.
Sesumbar sama juga diutarakan pembina Hawks, Gatot Teguh Sulistyo. Mantan Sekum Perbasasi Jatim ini, menegaskan klub yang diturunkan tidak memberi target muluk dalam kalender tahunan cabor sofbol KONI Surabaya itu. Dia hanya berharap tim putrid Hawks mampu dan berjuang semaksimal mungkin untuk kembali menjadi yang terbaik dan mempertahankan Piala Juara yang direbut tahun 2010.
”Kalau tim putra secara materi, kami kalah disbanding Sriti yang banyak diperkuat deret pemain daerah. Namun untuk tim putrinya, kami yakin para pemain Hawks mampu menunjukkan kelasnya sebagai pemain terbaik dan tertangguh dengan mempertahankan piala bergilir yang diboyong tahun lalu,” kata pria yang juga pengusaha konfeksi kostum olahraga ini.
Potensi tim putri Hawks ditunjukkan dengan menaklukan Smaknesama Malang dalam kedudukan telak 13-3. Kemenangan tiga tim tersebut mempermudah langkah mereka ke pertandingan selanjutnya.
Tim putri Hawks misalkan mereka sangat diuntungkan karena selain absennya beberapa tim unggulan Walet juga materi pemainnya lebih baik dibanding lawan yang akan dihadapi. Oleh karena itu tak salah bila Pelatih Hawks Ira Dewanti menarget juara.
“Kalau tim putri saya yakin lah bisa juara, sebab pemain kita lebih baik, apalagi saingan kita “Walet”tidak ada,”katanya.
Sebaliknya tim putra Sriti berhasil membungkam Hawks dengan skor telak 12-3. Pelatih tim Hawks putra Dwi Susilo menanggapi kekalahannya atas Sriti mengatakan, kekalahan timnya atas Sriti sudah diprediksi sejak awal. Bahkan dirinya tidak berharap banyak menang karena pemainnya selain masih mudah-mudah juga disebabkan belum berpengalaman.
Karena itu, dia tidak menarget juara. ”Target kita sebenarnya untuk melatih mental jam terbang dulu bukan menang apalagi juara. Sebab mereka tidak ada apa-apanya kalau dibandingkan dengan Sriti,” kata Singgo panggilan akrab Dwi Susilo.
LESU DARAH
[caption id="attachment_134776" align="alignright" width="318" caption="TIM Hawks Putri sesumbar mampu mempertahankan piala bergilir yang direbut tahun lalu. Pasalnya tim saingan beratnya, Walet Jombang tidak tampil pada tahun ini."][/caption] Dalam pertempuran bersistem setengah kompetisi itu tujuh tim putra yang tampil adalah Sriti, Hawks, Aligator, VIO, N-Java, Smaknesa Malang dan Walet Jombang. Di kategori putri yang tampil adalah Hawks, Aligator, N-Java, dan Smaknesa Malang.
Pelaksanaan Kejuaraan Softball memperebutkan Piala Walikota 2011 terlihat lesu. Tidak seperti tahun sebelumnya. Ada beberapa peserta yang turun di Piala Walikota tahun lalu tampak tidak hadir, terutama tim putri.
Tercatat ada tiga tim putri yang absen dikejuaraan Piala Walikota tahun ini, yakni tim Sriti, Vio bahkan juara Piala KONI 2010 Walet Jombang juga tidak hadir. Mereka tidak tampil saat devile Piala Walikota 2011.
Menurut Panitia pelaksana pertandingan Bambang Suharnoko, Ada beberapa alasan terkait absennya tiga tim putri dalam penyelenggaraan Piala Walikota tahun ini. Seperti tim Walet Jombang, misalnya. Tim ini tidak bisa tampil karena alas an atletnya sudah pindah di klub yang lebih potensi.
Menanggapi minimnya peserta kali ini Ketua Pengkot Perbasasi Surabaya Mukti Priyono tidak berkomentar banyak Ia hanya berharap seluruh klub bisa menjaga konsistensi pemmbinaan atletnya masing-masing agar olahraga ini tetap eksis di Masyarakat.
Selain itu, dia menegaskan, bahwa penyelenggaraan Kejuaraan Piala Walikota 2011 seharusnya digelar bulan April sampai Juni, sekaligus untuk merayakan HUT Kota Surabaya. Namun diundur bulan Oktober, karena anggaran Cabor Triwulan III belum cair.
Selain itu, pelaksanaan tahun ini bertepatan dengan persiapan Kejuaraan Nasional Pra PON 2011 yang digelar di DI Yogjakarta, Banten dan Kalimantan Tengah.
”Kondisi Softball tidak seperti cabang lain yang memiliki atlet, pelatih, maupun pengurus sendiri-sendiri, sehingga kesibukan mereka bisa diatur sesuai dengan jadwal yang sudah ada. Sebaliknya di sofbol tidak demikian. Selain sebagai pengurus klub dan pengkot, mereka juga berpofesi pelatih dan pemain, sehingga pengkot harus menyesuaikan jadwal,” ujarnya.
Kendati demikian, Mukti berharap keterlambatan pelaksanaan Piala Walikota tahun ini tidak berdampak negatif bagi pembinaan softbal kota Surabaya. Ia berjanji pelaksanaan Piala Walikota tahun depan bisa lebih meriah dan tidak molor. ”Mudah-mudahan Piala Walikota mendatang kita tidak molor lagi pelaksanaannya, sehingga peserta juga bisa lebih banyak,“katanya.
Sedangkan dalam pembukaan yang berlangsung Minggu (9/10/2011), kehadiran Walikotamadya Ir. Tri Rismaharini, MT diwakilkan pada dua staf Dispora Surabaya, Anis Trisusilowati dan Mashudi dari Dinas Pemuda dan Olahraga kota Surabaya (Dispora). Dalam sambutan Sekretaris Dispora Surabaya, Anis Trisusilowati tidak berbicara banyak Ia hanya menyampaikan permohonan maaf Walikota Surabaya. “Bu wali minta maaf tidak bisa hadir. Beliau sangat sibuk dengan tugas walikotanya, mulai pagi hingga malam nanti,” katanya. (#)
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H